Senin 21 Jul 2014 15:30 WIB

DKI Naikkan Modal Dua BUMD

Red:

JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan tambahan modal ke kedua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Jakarta Propertindo dan PD Pasar Jaya senilai Rp 12,5 triliun. Kenaikan suntikan modal itu ditujukan untuk pengembangan usaha di masing-masing BUMD.

Pelaksana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam penyampaiannya di rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan, tambahan modal kedua BUMD dilakukan melalui Rancangan Peraturan Daerah (raperda) atas perubahan Perda sebelumnya. "Ini juga untuk mendukung program Pemprov DKI dalam pengembangan bidang properti, infrastruktur, dan utilitas," kata pria yang kerap disapa Ahok tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:RAJA/antara

Evaluasi Pelaksanaan BUMD

PT Jakarta Propertindo akan diberi tambahan modal sebanyak Rp 8 triliun dari modal dasar sebelumnya senilai Rp 2 triliun menjadi Rp 10 triliun. Penambahan dimaksudkan untuk pengembangan usaha jangka panjang perusahaan. Oleh karenanya, penambahan modal tersebut akan dimasukan ke dalam rancangan perubahan Perda Nomor 12 Tahun 2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada PT Jakarta Propertindo.

Ahok melanjutkan, selain kepada PT Jakarta Propertindo, Pemprov DKI juga memberikan tambahan modal kepada PD Pasar Jaya sebesar Rp 4,5 triliun. Sebelumnya, berdasarkan ketentuan Pasal 9 Perda Nomor 2 Tahun 2009, modal dasar PD Pasar Jaya ditetapkan sebesar Rp 500 miliar. Sehingga, jika ditotal suntikan dana yang didapat PD Pasar Jaya senilai Rp 5 triliun.

Sama seperti halnya kepada PT Jakarta Propertindo, suntikan modal juga diperuntukkan bagi pengembangan pembangunan pasar terpadu dan hunian serta ketahanan pangan. "Perlu dilakukan perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2009 dari Rp 500 miliar menjadi Rp 5 triliun," kata mantan Anggota DPR RI tersebut.

Sementara, Presiden Direktur PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan adanya penambahan modal dapat mendukung semua program yang tengah dirancang PT Jakpro. Untuk program properti, PT Jakpro akan mengembangkan pembangunan rusunawa dan hotel-hotel dari yang ada saat ini. Selain itu, dari sisi infrastruktur PT Jakpro akan ikut serta dalam proyek enam ruas jalan tol baru di Jakarta.

"Kita juga akan ikut ERP (electronic road pricing), LRT (light rail transit). Utilitas juga akan kita usahakan, air, SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas—Red), dan kemungkinan kita akan kembangkan power plan," kata Budi.

Sedangkan, Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, penambahan modal dasar kepada PD Pasar Jaya juga dapat membantu rencana pembangunan rumah susun dan pasar terpadu. Tapi, yang paling diprioritaskan, yakni pembangunan pasar rakyat di Jakarta. "Nanti akan dibangun lebih banyak lagi (pasar rakyat). Selain itu, kami akan bangun pasar terpadu untuk ketahanan pangan di Jakarta," ujar Djangga.

Meski begitu, menurutnya, pola suntikan modal juga tidak seluruhnya diberikan sekaligus. Djangga menuturkan, pada tahap pertama pemberian suntikan modal, PD Pasar Jaya akan menerima Rp 170 miliar. Tapi, untuk pencairan modal tersebut Djangga mengatakan, masih akan menunggu pengesahan rancangan perubahan perda sebelumnya. rep: c63 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement