Sabtu 19 Jul 2014 16:00 WIB

Rumah Sakit Pun Jadi Sasaran Israel

Red: operator

Tak ada satu pun tempat yang aman di wilayah Gaza.

GAZA -Setelah turun perintah dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pasukan infanteri Israel melakukan serangan darat, Kamis (17/7) malam. Namun, serangan darat itu justru menyasar rumah sakit dan anak-anak di wilayah pinggiran timur Gaza.

Rumah sakit rehabilitasi al-Wafa diberondong artileri berat tank-tank Israel tanpa ampun. Petugas rumah sakit pun berpacu waktu untuk meng evakuasi pasien.

"Kami tidak mampu untuk meng evakuasi seluruh pasien di tengah keadaan darurat dan situasi yang semakin tidak aman di luar sana, bahkan bagi diri kami sendiri," ujar Kepala Rumah Sakit al-Wafa, Basman Alashi, kepada Reuters, ke marin.

Alashi mengungkapkan, Rumah Sakit al-wafa telah berkali-kali meng alami serangan. Situasi yang sema kin memburuk membuat banyak warga, terutama di perbatasan Gaza, harus mengungsi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:IBRAHEEM ABU MUSTAFA/X01833

Ambulans mengangkut orang yang terluka menyeberang ke sisi Mesir Rafah di bagian selatan Jalur Gaza

Pada saat tank militer Israel me nembaki rumah sakit tersebut, terdapat 14 pasien yang dalam kondisi koma dan lumpuh serta sejumlah orang yang terluka.

"Tank Israel menembaki rumah sakit, mereka menembak sejumlah lantai, dan sejumlah perawat terluka," kata Basman Alashi, dilansir dari Maan News.

Rumah sakit tersebut berada di wilayah Shijaiya yang juga menjadi sasaran serang Israel. Militer Israel pun meminta Alashi dan para dokter untuk mengevakuasi.

Alashi mengatakan, tak mungkin memindahkan pasien. Kebanyakan dari mereka tak dapat bergerak dan mereka juga tidak tahu harus pindah kemana. "Tak ada tempat yang aman di Gaza. Jika rumah sakit saja tidak aman, lalu di mana yang aman?" kata Alashi.

Pada Kamis malam, ia telah meng hubungi rumah sakit lainnya di Gaza untuk meminta ambulans mengangkut 14 pasien tersebut. Langkah ini dila kukan setelah Rumah Sakit al-Wafa dihujani oleh tembakan Israel.

"Tetapi semua ambulans dipakai, serangan hebat terjadi di manamana. Dan setiap pasien harus dibawa sendiri-sendiri karena mereka tidak dapat bergerak. Mereka menghancurkan rumah sakit sedikit demi sedikit," jelasnya.

Serangan darat Israel tetap tak menghentikan gempuran dari udara dan laut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Per tahanan Moshe Yaalon telah memerintahkan pasukan militer untuk meluncurkan serangan dengan ber bagai cara, terutama serangan darat.

Serangan darat ini mereka klaim untuk menghancurkan terowongan di perbatasan yang memungkinkan Hamas memasuki wilayah Israel.

Pada Jumat pagi, tank militer Is rael menembak lima orang di Jalur Gaza, termasuk seorang bayi berumur lima bulan. Juru bicara layanan darurat Ashraf al-Qidra menjelaskan, penembakan itu akibat dari serangan darat Israel.

Selain bayi berusia lima bulan, korban lainnya berusia 22 tahun yang tewas dalam insiden terpisah akibat tembakan tank di selatan Rafah. Qu dra juga melaporkan, dua orang juga tewas akibat ditembak tank Israel di utara Beit Hanun. Jumlah korban lainnya kemungkinan bertambah di Rafah.

Dalam konflik ini, serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 246 warga Gaza yang mayoritas merupakan war ga sipil dan anak-anak sejak 8 Juli. Hanya satu orang Israel yang dinyatakan tewas akibat tembakan roket dari Gaza.

Sebelumnya, sepasang kakak ber adik Jihad dan Wissam turut menjadi korban kebrutalan serangan Israel.Mereka tewas ketika bermain di atap apartemen di Gaza dengan saudaranya Fulla.

Namun, tiba-tiba serangan udara Israel menghujani mereka. Fulla (10)merupakan anak tertua. Ketiga anak tersebut berasal dari keluarga Shuheiber, di distrik Sabra, Gaza City."Kami sedang duduk di atap yang bersebelahan dengan mereka dan tibatiba sebuah roket menyerang dan menghantam atap tersebut," kata Raed al-Kurdi (33 tahun), tetangga korban.

"Yang terluka berasal dari keluarga Shuheiber, mereka adalah anakanak, dua anak perempuan, dua anak laki-laki, dan dua pria dewasa. Mereka dalam kondisi yang serius dan kami mengangkatnya," katanya. Tiga anak tersebut akhirnya tewas ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit Shifa. rep:c66/Dessy Suciati Saputri ed: nur hasan murtiaji

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement