Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Kolong Jalan Layang Kereta Api akan Ditertibkan

Red:

BALAI KOTA - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membenahi bawah jalur layang rel kereta dari Stasiun Manggarai hingga Jakarta Kota. Pembenahan itu dilakukan karena kawasan tersebut sering dimanfaatkan sebagai permukiman liar dan tempat penampungan barang bekas.

Kepala Satuan Kerja Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prayudi mengatakan, kawasan kumuh di bawah jalur layang rel tersebut segera dibersihkan. Rencananya pembersihan kawasan sepanjang sembilan kilometer tersebut dilakukan pada Oktober 2014.

Dikatakan Prayudi, pembersihan dipusatkan di beberapa titik-titik tertentu, seperti di Karanganyar, Mangga Dua, Jayakarta, dan Jakarta Kota. "Kita bersihkan untuk taman dan fasilitas olahraga mini, seperti untuk futsal atau pun badminton," kata Prayudi.

Kepala Dinas Tata Ruang Gamal Sinurat mengakui pemerintah pusat kewalahan menertibkan kawasan tersebut. Karenanya, dibutuhkan kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan Pemprov DKI Jakarta.

"PT KAI sudah capek, udah digusuri dan dipagar tetep aja masih (berdiri bangunan liar)," tutur Gamal.

Karenanya, seusai mengadakan pertemuan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Rabu (16/7), segera dibuat perjanjian kerja sama untuk membenahi kawasan tersebut. Dalam kerja sama itu diatur pula kewenangan masing-masing pihak dalam pembersihan kawasan tersebut.

"Nanti dibagi tugas, pemprov kerjakan apa dan KAI kerjakan apa. Bisa PT KAI bantu tertibkan dan Pemprov yang menata," kata Gamal.

Gamal menuturkan, konsep yang direncanakan sekitar kawasan dibangun area jalur hijau, sarana olahraga, dan tambahan jalur inspeksi.

Basuki mengatakan, pembersihan tidak hanya dilakukan di bawah jalur layang rel kereta, tetapi juga meliputi jalan inspeksi sungai. "Segera setelah Lebaran kita semua sikat," katanya. rep: c63 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement