Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Pesawat Rusia Tembak Jatuh Jet Ukraina

Red:

WASHINGTON — Ukraina menuduh jet Rusia menembak jatuh pesawat tempur mereka. Tuduhan itu keluar tak lama setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Juru Bicara Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Rusia Andriy Lysenko mengatakan, pesawat Su-25 ditembak jatuh pada Rabu (16/7) malam. Saat itu, pesawat menjalankan misi di atas teritori Ukraina.

Video yang diunggah pada Rabu menunjukkan pesawat yang ditembak jatuh di atas wilayah timur Ukraina, Luhansk. "Pesawat Su-25 ditembak sekitar pukul 19.00. Pilot berhasil keluar dengan pelontar dan diselamatkan pasukan Ukraina," ujar Lysenko, Kamis (17/7).

Kementerian Pertahanan Ukraina, seperti dikutip Associated Press, mengatakan, pesawat kedua Ukraina tertembak dari rudal portabel yang ditembak dari darat. Namun, pilot keluar dengan selamat.

Ini bukan pertama kali Ukraina menyalahkan Rusia atas jatuhnya pesawat. Namun, tudingan jet Rusia menembak pesawat Ukraina merupakan yang terkeras. Pada Senin (14/7), pesawat pengangkut militer Ukraina ditembak jatuh. Pesawat An-26 yang berpenumpang delapan orang tertembak ketika berada di ketinggian 6.500 meter di wilayah timur Ukraina. Pejabat Ukraina mengatakan, misil yang menembak jatuh pesawat Ukraina di dekat perbatasan kemungkinan dilepaskan dari Rusia. 

Sementara, pemberontak pro-Rusia bertanggung jawab atas penembakan dua jet Su-25, Rabu. Pesawat ditembak jatuh saat pertempuran pecah di Marinivka yang berbatasan dengan Rusia. Selama ini, Rusia membantah terlibat membantu pemberontak di wilayah utara. Namun, negara-negara Barat tak percaya dengan pernyataan Rusia.

AS dan Uni Eropa memutuskan untuk menjatuhkan kembali sanksi ke Rusia. AS menargetkan sejumlah bank utama Rusia, termasuk Gazprombank. Kemudian, perusahaan pertahanan dan  energi, seperti Rosneft. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, sanksi tersebut menyebabkan hubungan AS-Rusia berakhir. "Sanksi-sanksi tersebut mempunyai efek bumerang," kata Putin.

Selain bank-bank utama dan perusahaan energi, pabrik senjata Kalashnikov Concern juga masuk dalam daftar. Presiden AS Barack Obama mengatakan, sanksi tersebut dijatuhkan karena Rusia gagal memenuhi janjinya untuk mengurangi krisis di Ukraina. "Sanksi-sanksi ini sangat penting yang dibuat untuk menjatuhkan sanksi maksimum kepada Rusia dan mengurangi dampak terhadap perusahaan Amerika dan sekutu kami," katanya.

BBC melaporkan, Uni Eropa menjelaskan secara lengkap terkait sanksi tersebut pada akhir Juli. Namun, otoritas Uni Eropa menambahkan, menangguhkan investasi barunya di Rusia yang dibiayai Bank Investasi Eropa (EIB) dan Bank Eropa untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (EBRD).  ap/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement