Selasa 15 Jul 2014 18:30 WIB

Real Count Timses: Jokowi-JK Unggul 6,92 Persen dari Prabowo-Hatta

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Prabowo dan Jokowi bersalaman sebelum memulai debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Kubu Jokowi-JK mengumumkan hasil sementara real count atau hitung manual yang dilakukan tim kampanye. Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut dua tersebut unggul 6,92 persen di atas Prabowo-Hatta.

Koordinator saksi kubu Jokowi-JK, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, berdasarkan hitung manual yang dilakukan pihaknya, Jokowi-JK meraih suara 53,46 persen. Adapun Prabowo-Hatta mendapat suara 46,54 persen.

Djarot mengatakan, data itu diperoleh dari saksi yang berada di semua provinsi. Dia menjelaskan, ada dua jenis data yang masuk ke pusat data mereka. Pertama, data online yang masuk melalui web. Kedua, data manual yang dihitung relawan. Kedua jenis data tersebut dikomparasi dan dihitung ulang secara manual berdasarkan form C1 dan DA1 secara berjenjang, mulai dari tingkat kelurahan sampai provinsi.

Menurut dia, total suara nasional yang masuk hingga saat ini sudah di atas 90 persen. "Data ini terus bergerak sampai mendekati 100 persen," ujarnya di kantor DPP Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/7).

Djarot menambahkan, data yang dikumpulkan dari para saksi menunjukkan Jokowi-JK unggul di 24 provinsi. Di beberapa provinsi, pasangan nomor urut dua tersebut menang telak. Di Provinsi Bali misalnya, Jokowi-JK meraih 71,36 persen suara.

Kemenangan telak juga diraih pasangan tersebut di Provinsi Papua dengan perolehan suara 70,05 persen. Sementara di Bangka Belitung, Jokowi-JK mendapat suara 67,14 persen. Jokowi-JK, lanjut Djarot, hanya mengalami kekalahan di sembilan provinsi, yakni Aceh, Banten, Gorontalo, Jawa Barat, Maluku Utara, NTB, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Kekalahan siginifikan terjadi di Provinsi Sumatera Barat dengan suara 25,03 persen dan Provinsi NTB dengan perolehan suara hanya 28,05 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement