Selasa 15 Jul 2014 16:42 WIB

Koalisi Merah Putih Terancam Polarisasi Kepentingan

 Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (keempat kiri) menerima naskah kesepakatan Koalisi Permanen Merah Putih yang diwakili Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7). (Republika/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (keempat kiri) menerima naskah kesepakatan Koalisi Permanen Merah Putih yang diwakili Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7). (Republika/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Deklarasi Koalisi Merah Putih secara permanen  akan terancam perpecahan internal. Pengajar Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan terjadi polarisasi kepentingan dalam tubuh koalisi.

Dia menjelaskan koalisi akan terbagi menjadi dua kutub, yakni koalisi merah yang didukung oleh partai-partai nasionalis seperti Gerindra, Demokrat, dan Golkar. Mereka akan akan berhadapan dengan koalisi putih yang dimotori oleh PAN, PPP, dan PKS.  "Bila Prabowo terpilih koalisi ini akan tersandera dengan sendirinya oleh berbagai kepentingan internal partai dari dua kutub ini. Kepentingan ini terutama dalam cara pandang menyelesaikan masalah nasional," ujar Yogi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/7).

Yogi mencontohkan, isu nasionalisasi misalnya yang selalu digaungkan oleh calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto akan mendapatkan hambatan dari Demokrat, terkait pernyataan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tentang ketiadaan dukungannya terhadap capres yang akan menasionalisasi perusahaan asing di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement