Selasa 15 Jul 2014 12:00 WIB

siesta- Inspirasi Gaya dari Tiga Desainer

Red:

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebagian Muslimah tertantang untuk mencari gaya baru dalam berpakaian. Sepanjang tak menyalahi syar'i, tentunya itu bukan masalah. Desainer Kivitz, Kami Idea, dan Ratu Bilqis memakai kaidah itu dalam merancang koleksi Lebarannya. Berikut inspirasi gaya dari ketiga label tersebut.

***

Kivitz

Sederhana, Namun Elegan

Untuk koleksi Lebarannya kali ini, desainer Fitri Aulia menampilkan konsep yang berbeda. Pemilik brand Kivitz ini lebih mengedepankan gaya busana Lebaran sederhana dan elegan. "Tahun ini, tren busana Muslim mulai menyukai konsep sederhana," kata Fitri.

Tren hijab syar'i mulai menjadi minat Hijabers. Muslimah berhijab tidak lagi terlalu berani dalam berpakaian dan berhijab. Penggunaan warna juga tidak mengambil warna terang.

Bertajuk simplicity elegant, Ied collection Kivitz tahun ini berciri desain ringan. Fitri masih bermain dengan terusan panjang, kaftan, dan abaya. Agar lebih berisi, dress bisa berpadan dengan blazer. Sisi elegan terpancar dari detail manik semi-swarovski di bagian dada atau lengan. Untuk penggunaan bahan, Fitri memilih yang nyaman di badan, di antaranya, sifon ceruti, silk, dan satin silk. Dengan bahan seperti itu, busana akan melambai apabila terkibas angin.

Dari segi pemilihan warna, tahun ini koleksi Lebaran Kivitz fokus pada warna-warna netral, seperti broken white, biru tua, abu-abu, dan cokelat muda. Warna-warna tersebut tergolong cukup sederhana, namun tetap memberikan kesan elegan. Kelompok warna itu juga mudah untuk berpadu padan dengan warna lain. "Kombinasinya bisa dengan warna terang," ujar desainer yang baru saja membuka butik di Bintaro Sektor 1, Tangerang Selatan, ini.

Fitri menyarankan hijab sederhana menjadi padanan busana Lebaran koleksinya. Sedikit pernik pada hijab bisa ditambahkan untuk pemanis. "Sedikit saja, jangan berlebihan."

Untuk pengenaan hijab ala Kivitz, Fitri mengupayakan gayanya tetap menutup bagian dada. Model hijab simpel juga akan memudahkan penggunanya ketika bersilaturahim ke tempat kerabat.

Saat si kurus berpakaian, perhatikan ketentuan syar'i. Muslimah yang langsing dengan postur tubuh tinggi bisa menggunakan ukuran di atas biasanya. Misalnya, ukuran badan seharusnya S bisa naik menjadi M. Longgarnya busana akan menutupi bentuk badan.

Bagi mereka yang berkulit gelap, gunakan warna sedikit cerah. Apabila ingin bermain tabrak warna, usahakan hanya tiga warna. Salah satunya harus warna netral agar mudah dipadankan.

***

Kami Idea

Dua Sisi Muslimah

Menampilkan suatu desain busana berbeda memang menjadi ciri khas dari Kami Idea. Label yang lahir dari tiga desainer, Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini, ini merupakan peleburan antara sisi maskulin dan feminin perempuan. Untuk koleksi Idul Fitri tahun ini, printing dan bordir menjadi andalan. Inspirasi bunga dan geometris sebagai motif tertuang dalam tren yang mereka ciptakan. "Kami mendesain sendiri motifnya," kata Istafiana.

Desain kali ini masih dalam bentuk dress, kaftan, abaya, dan two pieces. Siluet busana dibuat sederhana dengan potongan sedikit asimetris. Konsep busana polos tanpa banyak detail, namun ada sedikit detail dari batu-batuan cantik dibuat sebagai pemanis di bagian lengan atau sedikit di tubuh. Meski desainnya sederhana, tetap terlihat anggun.

Material yang digunakan masih seputar silk kelas premium, sifon, katun, dan kaus. Kami Idea menganggap bahan seperti itulah yang akan memberikan kenyamanan bagi pengguna rancangannya. Pilihan busana two pieces bisa dikombinasikan antara bolero dengan rok atau blus dan celana.

Tahun ini memang sedang tren warna-warna yang tidak mencolok mata. Setahun sebelumnya, warna yang sedikit lebih terang sangat populer. Sekarang, off white, biru, pink, hijau, dan cappucino menjadi pilihan. "Warna yang cenderung netral, namun tetap bisa menunjukkan sisi anggun perempuan," kata Karin.

Untuk gaya hijab, Kami Idea menekankan pada gaya tidak berlebihan. Hijab sederhana akan lebih menonjolkan lini busana Kami Idea yang cenderung pada karakter smart casual. Kami Idea juga mendesain edisi Idul Fitri tidak terlalu formal. Dengan begitu, rancangannya berkesan long last outfit sehingga masih pantas dipakai ke depannya untuk hang out atau pergi ke acara semiformal.

Kami Idea yang berdagang secara online ini juga mementingkan busana demi kebutuhan. Beberapa siluet dari terusan panjang dibuat agar perempuan menyusui mudah melakukannya di mana saja. Ada ritsleting di beberapa bagian baju untuk memudahkan ibu menyusui.

***

Ratu Bilqis

Syar'i

Dua tahun terakhir, makin banyak Muslimah yang mulai beralih ke hijab syar'i. Brand Ratu Bilqis (RB) menangkap peluang pasar tersebut. "Tapi, saya tidak ingin hijab syar'i hanya sebagai tren sementara," kata sang owner, Ratu Saskia Bilqis.

Demi memenuhi kaidah syariat, produk RB tidak menggunakan bahan jersey atau spandex. Meski nyaman, kedua bahan tersebut masih membentuk lekuk tubuh. RB hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas dan nyaman, salah satunya ceruti. Bahan ini digemari karena memberikan kesan flowy pada busana.

Busana hijab syar'i memang tidak memiliki banyak model. Baju hanya cenderung berjenis dress, gamis, dan abaya. Agar terlihat lebih manis, detail seperti siluet asimetris atau draperi bisa ditonjolkan.

RB mengemas koleksi Idul Fitrinya dengan sederhana. Yang membuatnya spesial adalah tambahan aksen di bagian lengan atau pinggang. Material kulit menjadi kombinasi yang pas sebagai detail. Warna-warna tanah mendominasi untuk membuat busana menjadi lebih sederhana, tetapi tetap wah. Warna putih juga menjadi pilihan karena identik dengan kesucian.

Hijab syar'i memang tidak banyak pilihan gayanya. RB mengemas lebih cantik dengan beberapa konsep. Misalnya, hijab langsung pakai terbelah di bagian tengah. Sehingga, bisa ditarik ke sisi kanan atau kiri, kemudian sematkan bros cantik. Ada pula pashmina syar'i yang sangat mudah dikenakan. Untuk beberapa koleksi, hijab diberikan layer di bagian bawah sebagai pemanis.

Di samping koleksi warna tanah, RB menyediakan warna-warna terang, printing batik, dan motif bunga bagi pencinta mode. Rancangan tersebut, menurut Ratu, dibuat sebagai pijakan bagi Muslimah yang baru berhijrah agar tidak kaget ketika nantinya bertemu warna gelap atau ketika memilih bercadar.

Terhadap busana Muslimah yang menjuntai hingga menyentuh lantai, Ratu menganggap itu sah-sah saja. Ia mengatakan ada hadis yang menerangkan debu yang satu akan menyapu yang lain. "Namun, bukan berarti bisa sesuka hati berjalan tanpa memerhatikan kebersihan." rep:nora azizah ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement