Kamis 10 Jul 2014 15:56 WIB

Tim Prabowo-Hatta: Seluruh Proses Pemilu Tidak Diwakili Sampel

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Muhammad Hafil
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menegaskan hasil hitung cepat (quick count) perolehan suara merupakan potret sementara. Karena itu, tim akan menunggu keputusan resmi penghitungan suara oleeh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Fadli Zon meminta semua untuk berpegang pada real count, bukan quick count. "Suara rakyat itu pasti di real count. Kalau seluruh hasil proses 186 juta itu hanya mau diwakili oleh 2000 orang yang ada dalam sampel, saya kira untuk apa kita buat pemilu. Buat survei saja," kata dia di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (10/7).

Fadli mencontohkan kasus pemilihan gubernur Jawa Timur. Ia mengatakan, cagub Khofifah Indar Parawansa dikatakan menang berdasarkan hasil quick count. Namun dalam real count pemenang itu adalah Soekarwo. "Makanya yang jadi Gubernur Jawa Timur itu namanya Soekarwo, bukan Khofifah," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

Hasil perolehan suara pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden kali ini, menurut Fadli, kemungkinan berbeda tipis. Karena itu, ia mengatakan, yang harus menjadi acuan adalah data real count. "Keputusan dari penyelenggara, KPU, adalah real count. Makanya mari kita sama-sama lihat hasil real count," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement