Kamis 10 Jul 2014 15:46 WIB

Muhammadiyah dan Tokoh Lintas Agama Minta Pasangan Calon Kalah Legowo

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Esthi Maharani
Dua Capres
Dua Capres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan tokoh lintas agama berkumpul di Gedung PP Muhammadiyah, Kamis (10/7) menyatakan sikapnya atas hasil pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli kemarin. Salah satu poin pokoknya, meminta pasangan calon yang kalah bersikap legowo mengakui keunggulan lawan.

"Mencermati dinamika politik nasional selama proses pilpres ini memperlihatkan adanya gejala pertentangan di tubuh bangsa," kata Perwakilan tokoh lintas agama dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas A. Yewangoe.

Dengan adanya kondisi itu, maka semangat untuk memelihara dan menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dipertahankan. Mereka menyampaikan lima hal yang dianggap sebagai poin pokok sikap para tokoh agama yang hadir sekarang ini.

Lima hal tersebut, pertama seluruh bangsa Indonesia perlu bersyukur kepada Tuhan YME atas terselenggaranya Pilpres 2014 secara tertib, aman dan damai. Mereka juga mengapresiasi semua pihak yang turut sukseskan pesta demokrasi ini.

Kedua, meminta penyelenggara pemilu, terutama KPU dan panitia pelaksana di semua tingkatan harus melaksanakan proses penghitungan suara secara jujur, mengindari  kecurangan dan tekanan. Dengan begitu, keputusannya dapat diterima masyarakat secara luas.

"Kami juga meminta pihak elit politik dan  pasangan capres-cawapres serta timses mengedepankan sikap kenegarawanan, berjiwa kesatria, mematuhi apapun hasil pilpres. Artinya siap menang dan siap kalah," ujar dia.

Keempat, Pemerintah dan aparatur TNI/Polri harus bersikap netral dengan menunjung tinggi hukum demi tegaknya demokrasi ini. Ia juga mengajak semua pihak menghargai kinerja mereka yang telah menciptakan rasa aman selama masa kampanye dan proses pemungutan suara.

Kelima, kepada media massa, cetak dan elektronik baik di dalam maupun luar negeri, lembaga-lembaga survei, serta pengguna media sosial agar tidak memperkeruh suasana, dan berusaha menciptakan situasi kondusif.

     

"Peran dan fungsi media sebagai sarana pendidikan, pencerdasan, dan persatuan bangsa harus dikedepankan," kata dia.

Tokoh agama yang hadir untuk menyikapi hasil pilpres ini antara lain dari unsur Muhammadiyah, NU, MUI, PGI, Walubi, Parisada Hindu Dharma, serta sejumlah lembaga keagamaan lainnya mewakili keyakinan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement