Ahad 06 Jul 2014 17:00 WIB
kampus

Summer School Kampus Indonesia Diminati Mahasiswa Asing

Red: operator

Dalam satu dekade terakhir Indonesia menjadi daya tarik baru di dunia per guruan tinggi. Beberapa mahasiswa dari luar negeri berupaya mengikuti program studi di beberapa universitas di Indonesia. Mereka mengikuti studi bukan berarti mendaftar sebagai mahasiswa di salah satu universitas, namun ikut dalam program Summer School yang diselenggarakan beberapa kampus di Indonesia.

Program Summer School atau lazim dikenal sekolah musim panas merupakan bagian dari program lembaga pendidikan tinggi yang menyediakan ke giatan pendidikan dan nonpendidikan dengan bertukar  antarmahasiswa dari berbagai negara. Summer School diadakan mengikuti jadwal musim panas yang terjadi di wilayah negara empat musim, umumnya diselenggarakan pada Juni hingga September.

Saat ini program Summer School sudah mulai diperkenalkan dan telah menjadi tren di beberapa Universitas ternama di Indonesia. Program Summer School diminati mahasiswa dari perguruan tinggi asing dikarenakan memiliki kekhususan bidang khususnya berkaitan dengan karakter masyarakat dan wilayah Indonesia. Salah satu universitas yang setiap tahun mengadakan program Summer School adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Mengenal penyakit tropis

Pada tahun ini, UMY kembali meng gelar Summer School yang ke 10 kalinya sejak pertama kali digelar pada 2005 lalu. UMY mengkhususkan program Summer School-nya pada peng obatan penyakit tropis, program ini juga dikenal International Tropical Medicine Summer School (ITMSS). Pa da tahun ini penyelenggaraan ITMSS UMY dimulai pada 30 Juni hingga 16 Juli 2014. Tahun ini setidaknya 15 mahasiswa asing dari 13 negara meng ikuti program ITMSS UMY.

Mereka berasal dari berbagai negara seperti, Kanada, Italia, Prancis, United Kingdom, Korea Selatan, Portugal, Yugoslavia, Latvia, Belanda, Republik Ceska, Swiss, Polandia, dan Jerman. Rektor UMY, Prof Dr Bambang Cipto dalam kesempatannya menyambut 15 mahasiswa asing yang ikut serta dalam ITMSS UMY 2014 mengatakan, dengan kembali digelarnya International Summer School ini, para mahasiswa yang sebagian besar dari Eropa bisa berinteraksi dan dapat memahami penyakit tropis yang jarang ditemukan di negaranya.

Karena, lanjut dia, Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekhasan penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Sedangkan bagi kegiatan non akademis, Bambang berharap mahasiswa yang mengikuti summer school di UMY ini dapat mengenal budaya asli Indonesia khususnya Yogyakarta. Rektor UMY ini mengungkapkan program summer school sangat baik untuk diselenggarakan.

Selain sebagai sarana pembelajaran kepada mahasiswa luar negeri mengenai penyakit-penyakit tropis, juga bisa menjadi ajang untuk saling mengenal budaya daerah, khususnya Yogyakarta. Menurut dia, summer school juga da pat menjadi sarana edukasi kepada kita semua dan antarnegara. Sebab ini juga menjadi sarana untuk belajar penyakit tropis yang jarang sekali ditemukan di negara-negara Eropa.

"Selain itu juga sesuai tema yang ada, Anda semua juga dapat mengenal budaya Indonesia khususnya Yogyakarta" terangnya di ruang Convention Hall AMC UMY, Senin (30/7).

Ketua panitia program Summer School ITMSS UMY, Nikma Kurnianingtyas Bekti menambahkan rangkaian kegiatan ke-15 mahasiswa program ITMSS UMY ini, akan mendapatkan perkuliahan dengan kelas khusus untuk mengikuti konsep dari program ini.

Tetapi, terang dia, selain program perkuliahan juga diadakan kegiatan budaya. Ini untuk mengenalkan budaya Indonesia dan Yogyakarta kepada mereka, bagaimana karakteristik orang Indonesia yang berbeda-beda, dan juga sekaligus memperkenalkan situs-situs sejarah dan budaya yang ada di Yogyakarta.

"Mereka juga akan ikut melakukan beberapa tur wisata di Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk mengenalkan budaya Indonesia dan Yogyakarta kepada peserta," terangnya.

Salah satu mahasiswa asal Polandia, Eva Mozmica mengungkapkan, kegiatan Summer School ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Setelah sebelumnya, ia dan juga teman-teman lainnya mengikuti perkuliahan teori dan praktik di UMY selama 16 hari. Ia mengaku, dirinya kini semakin memahami materi kuliah yang juga pernah dipelajarinya tentang penyakit tropis di kampusnya Polandia.

"Sudah 16 hari kami di sini untuk mengikuti perkuliahan dan juga praktik tentang penyakit tropis di UMY. Saya semakin paham teori yang saya pelajari di kampus saya mengenai penyakit tropis ini," ujarnya.

rep:amri amrullah ed: nina chairani 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement