Sabtu 05 Jul 2014 08:36 WIB

Prabowo Bisa Dapat Rahasia Negara dari SBY

  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menerima capres cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto (tengah kiri) dan Hatta Rajasa (tengah kanan) di Pendopo Puri Cikeas Indah, Bogor, Jumat (4/7).
Foto: antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menerima capres cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto (tengah kiri) dan Hatta Rajasa (tengah kanan) di Pendopo Puri Cikeas Indah, Bogor, Jumat (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Jumat (4/7) malam, mengunjungi kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa Barat. Pada pertemuan itu, presiden memberikan arahan dan nasehat dalam mengelola negara kepada pasangan tersebut.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai, Prabowo-Hatta telah membuka komunikasi yang baik dengan presiden terdahulu. Hal tersebut akan memudahkan Prabowo-Hatta mendapatkan banyak informasi dan rahasia negara dari SBY jika keduanya terpilih memimpin rakyat Indonesia.

"Berbagi pengalaman dari pemerintahan sebelumnya mutlak diperlukan. Tak bisa dipungkiri pemerintahan ke depan sangat membutuhkan informasi dan pengalaman pahit dan manisnya pemerintahan sebelumnya," kata Pangi saat berbincang dengan Republika, Sabtu (5/7) pagi.

Pangi mencontohkan, di Amerika Serikat ada buku putih yang bisa dibaca dari pemerintahan sebelumnya. Ada informasi dan rahasia negara yang mesti dibagi kepada pemerintahan selanjutnya agar informasi tersebut tidak terputus. 

Contohnya, Barack Obama bisa mendapatkan akses informasi yang banyak dari presiden terdahulunya yakni George W Bush lewat buku putih tersebut. Sehingga, Obama tidak gagap menjalankan pemerintahan. 

"Saya rasa itu bisa dilakukan di Indonesia. Artinya, presiden terpilih tetap memegang rahasia negara dan informasi dari presiden sebelumnya sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik antara yang melanjutkan dan pendahulunya," kata Pangi.

Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi dengan capres nomor urut dua, Jokowi. menurut Pangi, Jokowi masih sulit berkomunikasi dengan SBY karena ada tembok besar penghalang yakni Megawati Soekarnoputri.

"Saya membaca berbeda dengan Jokowi, ini justru akan menyulitkan Jokowi sendiri," kata Pangi.

Seperti diketahui, SBY menerima kunjungan Calon Presiden nomor urut satu Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa di Puri Cikeas, Bogor. Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, SBY memberikan nasihatnya kepada Prabowo-Hatta. Yakni, berbagi pengalamannya memimpin Indonesia selama 10 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement