Kamis 03 Jul 2014 13:09 WIB

Banyak Sekolah Swasta Tergusur Sekolah Negeri

Rep: Heri Purwata/ Red: Muhammad Hafil
Suasana belajar di sebuah sekolah.
Suasana belajar di sebuah sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Majelis Persatuan Tamansiswa, Ki Sri-Edi  Swasono mengaku prihatin banyak sekolah swasta yang tergusur oleh sekolah negeri. Padahal sekolah swasta yang menjadi perintis pendidikan dan pengajaran di Indonesia seharusnya setara dibangun pemerintah. 

Sri-Edi Swasono mengemukakan hal tersebut pada peringatan 92 tahun Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta, Kamis (2/7). Salah satu sekolah swasta yang tergusur sekolah negeri adalah milik Tamansiswa di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.

Dijelaskan Sri-Edi, Perguruan Tamansiswa memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang cukup terkenal di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Sehingga banyak siswa yang bersekolah di SMK Tamansiswa. “Tiba-tiba Wali Kota Payakumbuh mendirikan sekolah yang sama dengan gedung baru, fasilitas lengkap dan beasiswa. Akibatnya, SMK Tamansiswa lama kelamaan kekurangan murid. Dapat diibaratkan hidup segan mati pun tak mau,” kata Sri-Edi.

Sri-Edi sangat mengapresiasi Wali Kota dan Bupati yang memiliki semangat untuk mendirikan sekolah. Namun seharusnya pendirian sekolah jangan sampai mematikan sekolah swasta yang sudah ada. “Wajar sekolah swasta kalah, karena sekolah negeri memiliki dana, pemborong ada, dan fasilitas ada sehingga dalam waktu singkat sekolah negeri bisa berdiri,” katanya.

Sri-Edi menyarankan agar dalam mendirikan sekolah negeri, hendaknya Bupati dan Wali Kota memiliki pertimbangan agar tidak mematikan sekolah swasta yang ada. Seharusnya, sekolah swasta yang ada diperbaiki dan diberi fasilitas agar bisa menyelenggaraan pendidikan yang baik. “Sebagian besar sekolah swasta yang berdiri merupakan perintis di daerah tersebut,” tandasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement