Rabu 02 Jul 2014 13:18 WIB

Kalau Pilpres Jujur, JK Optimistis Menang

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Prabowo Subianto (kanan) dan Joko Widodo (ketiga kanan) memberi tepuk tangan usai Jusuf Kalla membacakan laporan harta kekayaan di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (1/7).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Prabowo Subianto (kanan) dan Joko Widodo (ketiga kanan) memberi tepuk tangan usai Jusuf Kalla membacakan laporan harta kekayaan di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) optimistis unggul dalam kontestasi pilpres 2014. Meski pun dengan perbandingan suara yang tipis dengan Prabowo SUbianto-Hatta Rajasa. 

Mereka berkomitmen untuk jujur dan tidak menggunakan cara kotor untuk memenangkan pertarungan tersebut.

JK mengatakan, kekuatannya ada pada rakyat. Asalkan pelaksanaan pilpres jujur, ia yakin menang. Ia juga tak peduli hasil survei yang belakangan ini dirilis mengenai elektabilitas kompetitornya yang cenderung menyusul.

"Tidak soal elektabilitas, yang penting pilpres ini berjalan jujur, tidak curang. Kita yakin dapat menang meski perbandingannya tipis, itu bukan masalah," kata JK di kediamannya di Jakarta, Rabu (2/7).

Dalam sejumlah survei umum, pasangan Jokowi-JK masih menang sekitar 5-7 persen di atas Prabowo. Namun, ia tak akan bergantung pada prediksi perolehan suara tersebut agar dapat terus mengoptimalkan kinerja dalam sisa waktu kampanye ini.

Ia yakin, kekuatan masyarakat arus bawah lebih besar ketimbang mesin politik dari elite partai. Momentum Jokowi di Monas dan Prabowo di GBK dinilai sebagai contoh kekuatan masyarakat terhadap pasangan kandidat capres-cawapres itu.

"Kami tentu punya strategi untuk menit-menit terakhir ini. Saya tetap menjadwalkan aktifitas kampanye di sejumlah lumbung suara. Besok Kamis (3/7) saya akan ke Bandung," ujar dia.

JK mengaku sudah pulih sepenuhnya setelah dikabarkan sakit usai debat Ahad (29/6) malam. Karena ia selalu menjaga stamina serta kesehatannya selama 50 tahun terakhir dengan rutin berolahraga lari dan berjalan kaki, serta main golf.

Dalam debat terakhir Sabtu (5/7), ia akan mempersiapkan diri secara matang. Sebab, topik pembahasannya menyangkut yakni pangan dan energi.

Ia pun akan lebih banyak membaca buku referensi serta menguasai persoalan tersebut.

"Kita memang tidak bisa mempersiapkan apa-apa karena tidak tahu pertanyaan apa yang disiapkan moderator serta teman di sebelah sana. Tentunya, kita akan persiapkan pertanyaan saja, karena ini menyangkut masalah pokok bangsa yakni pangan dan energi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement