Selasa 01 Jul 2014 13:00 WIB

BI Yakinkan Jaga Nilai Tukar

Red:

JAKARTA -- Menyusul tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa bulan terakhir, Bank Indonesia (BI) meyakinkan pasar bahwa BI selalu menjaga nilai tukar. Pelemahan nilai tukar diharapkan dapat meningkatkan ekspor.

Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, BI tidak akan membiarkan pasar bergejolak. "BI selalu ada di pasar kalau seperti sekarang. Intervensi yang dilakukan BI bertujuan agar volatilitas rupiah terjaga," ujarnya, Senin (30/6).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis pada perdagangan awal pekan ini. Dalam kurs tengah BI atau yang dikenal dengan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah tercatat pada Rp 11.969 per dolar AS. Angka ini menguat dari posisi rupiah pada Jumat (27/6) yang menyentuh Rp 12.103 per dolar AS.

Mirza mengakui, nilai tukar saat ini sudah di bawah nilai normal (undervalue). Namun, ia berharap, dengan nilai tukar saat ini, impor dapat berkurang dan ekspor bisa meningkat. Dengan begitu, defisit neraca perdagangan Indonesia dapat ditekan.

Namun, pengamat Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengatakan, ekspor tidak akan meningkat kendati nilai tukar rupiah melemah. Alasannya, negara-negara tujuan ekspor Indonesia tengah mengalami perlambatan ekonomi. "Pasar tujuan ekspor situasinya belum bagus, entah itu Jepang, AS, atau Eropa," ujarnya.

Ia memprediksi, ekspor akan kembali tumbuh tinggi pada awal 2015 seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara tujuan ekspor. Sementara itu, rupiah diprediksi akan menguat seusai pemilihan presiden (pilpres).

Erani mengatakan, sesuai situasi ekonomi Indonesia, nilai tukar rupiah harusnya berada pada kisaran Rp 10.750-Rp 11.250 per dolar AS. Sentimen negatif telah melemahkan rupiah, seperti defisit anggaran dan defisit neraca perdagangan. "Kebijakan mengenai subsidi minyak juga belum ada solusi permanen," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) yakin, pelemahan rupiah hanye bersifat musiman.Rupiah diprediksi kembali membaik pascapemilihan umum.Menurut CT, untuk menjaga satbilitas rupiah, pemerintah segera mewajibkan penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi di pelabuhan. Sanksi pidana akan dirancang untuk mengakomodasi hal ini. rep:satya festiani/antara ed: fitria andayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement