Selasa 01 Jul 2014 13:00 WIB
resensi buku

resensi buku- Benarkah Majapahit itu Kerajaan Islam?

Red:

Siapa yang tak mengenal Kerajaan Majapahit? Inilah kerajaan atau negara terbesar di nusantara pada abad ke-13 hingga 15 M. Konon, wilayah kekuasaannya hingga ke mancanegara.

Selama ini, kita mengenal Majapahit sebagai kerajaan Hindu. Tapi, dalam buku ini, Herman Sinung Janutama mengungkap fakta mengejutkan. Secara berani, penulis menyebut Majapahit sebagai kerajaan Islam. Mungkinkah?

Dalam bukunya, Herman mengungkap bahwa agama yang berkembang di Nuswantara (nusantara) adalah agama Abraham atau millatu Ibrahim. Hal itu, kata penulis, tertera dalam catatan Fa Xian atau Fa Shien sepulang dari India pada era ketujuh Kaisar Xiyi. 

Fa Xian menulis: Kami tiba di sebuah negeri bernama Yopati (Jawa atau Sumatra). Di negeri ini, agama Abraham berkembang, sedangkan Buddha tak seberapa pengaruhnya (hlm 5). Menurut penulis, tapak kaki Purnawarman (395-434 M) pada Prasasti Tarumanegara menunjukkan korelasi dengan millatu Ibrahim.

Tradisi menyematkan tapak kaki pada batu atau prasasti, menurut dia, merupakan tradisi simbol Islam pra-Muhammad, yakni Maqam Ibrahim Atsar, Nabi Ibrahim. Menurut penulis, hal itu dilakukan Nabi Muhammad SAW. Telapak kaki beliau tersimpan di Museum Nasional Turki.

Buku ini mengungkap fakta bahwa di Nuswantara tak terdapat peninggalan "bahasa" kaum Hindu. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Louis-Charles Damais seorang profesor sejarah antropoligi asal Prancis. Yang menonjol, kata dia, kosakata Sanskerta memperkaya bahasa-bahasa Melayu kuno, Jawa Kuno, dan Bali Kuno.

Dalam buku ini, penulis menyebut Negeri Majapahit sebagai sebuah kesultanan. Ia menyandarkan penyematan istilah kesultanan itu pada sebuah inskripsi masyhur. Yakni, pada batu nisan makam Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Batu nisan ini berangka 1419 M.

Melalui angka ini, ungkap penulis, Sunan Gresik menjadi kadi ulama-waliyullah Kesultanan Majapahit sekitar 1350 atau era kepemimpinan Sri Sultan Hayam Wuruk (1350-1389 M). Sunan Gresik, menurut Herman, berstatus sebagai ulama-waliyullah yang agung dan sangat dihormati, baik di kalangan rakyat maupun pemerintahan.

Herman membagi bukunya ke dalam lima bagian, yakni prawacana, kerajaan Majapahit lama, kerajaan Majapatit baru, ilang sirna kertaning bhumi, dan kronologi sejarah Islam Nusantara. Buku ini mencengangkan. Fakta yang diungkap luar biasa.

Tak heran, Dr Afgianto Eko Putro, seorang dosen UGM, dalam testimoninya berucap, "Sangat menarik. Banyak hal mengejutkan yang Anda temukan dalam buku ini." Dengan tulisan yang renyah dan mudah dicerna, buku ini bisa dinikmati siapa pun.

Tak heran pula jika buku yang ditulis pemerhati filsafat dan kebudayaan ini layak dan wajib dibaca siapa pun yang tertarik dengan sejarah perkembangan Islam di nusantara. ed: heri ruslan   

Judul Buku    : Majapahit Kerajaan Islam

Penulis         : Majapahit Kerajaan Islam

Penerbit        : Noura Books, Jakarta

Cetak           : I, April 2014

Tebal            : 208 halaman + 8 halaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement