Senin 30 Jun 2014 10:58 WIB

Hina Muhammadiyah, Wimar Witoelar Dipolisikan

Rep: c70/ Red: Muhammad Hafil
Wimar Witoelar (kiri)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Wimar Witoelar (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sambangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan Wimar Witoelar terkait tindakannya yang mengunggah foto yang dianggap sebagai hinaan terhadap Muhammadiyah dan banyak tokoh Islam lainnya.

"Tindakan Wimar mengupload gambar itu, menghina Muhammadiyah karena di situ ada lambang Muhammadiyah dan kami rasa dia melanggar UU ITE (Informasi Teknologi Elektronik)," kata Dahnil di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/6).

Dia melanjutkan, tindakan Wimar tersebut dianggap sangat mengganggu warga Muhammadiyah khususnya, di seluruh Indonesia. Karena pada gambar tersebut, Wimar dianggap menuduh Muhammadiah mendukung salah satu calon presiden (capres). "Padahal terang-terangan sesuai sidang Tanwil Muhammadiah di Samarinda beberapa waktu lalu, menyatakan Muhammadiyah netral," tutur Dahnil.

Yang kedua, lanjutnya, pada gambar tersebut Wimar menulis istilah 'Gallery of Rogues, kebangkitan Bad Guys' yang seolah-olah gambar tersebut menuduh Muhammadiyah sebagai bajingan, kemudian kelompok bad guy. "Itu penghinaan luar biasa bagi Muhammadiyah. Penistaan terhadap kelompok," ujarnya.

Untuk itu, Dahnil akan melaporkan Wimar atas tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik sesuai KUHP juga pelanggaran UU ITE.

Selama ini, lanjutnya, Pemuda Muhammadiyah tidak pernah menjalin komunikasi dengan Wimar. Dan laporan ini dibuat, karena ada desakan dari umat Muhammadiyah yang sangat besar karena dianggap penistaan terhadap Muhammadiyah.

"Muhammadiyah lebih tua daripada kemerdekaan Indonesia. Muhammadiyah sudah bekerja untuk Indonesia cukup lama dan penghinaan itu cukup menyakitkan bagi Muhammadiyah di seluruh Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya diketahui pada Ahad (15/6) lalu, Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.   

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement