Jumat 27 Jun 2014 16:18 WIB

Puasa Nabi Daud

Red:

Reputasi Nabi Daud Alaihissalam (AS) sebagai hamba yang shaleh tetap diakui hingga Rasulullah SAW diutus Allah ke muka bumi. Begitu juga dengan kisah puasanya yang istiqamah. Puasa ayah Nabi Sulaiman ini diceritakan Rasulullah kepada sahabat Abdullah bin Amr yang kemudian diriwayatkan dalam hadis.

Alkisah, Abdullah merupakan seorang sahabat yang setiap hari tahajud pada malam dan puasa ketika siang. Suatu waktu, Rasulullah pun menegurnya dan memerintahkannya untuk berbuka. Rasulullah meminta Abdullah untuk berpuasa tiga hari pada setiap bulan. Abdullah pun berkomentar jika tubuhnya masih bisa bertahan. Nabi kemudian memintanya untuk berpuasa tiga hari setiap minggu. Abdullah kembali mengatakan tetap bertahan.

Setelah itu, Rasulullah pun meminta Abdullah bin Amr untuk berpuasa seperti layaknya Nabi Daud berpuasa. Lantas, Abdullah bertanya bagaimana puasa Nabi Daud? "Beliau sehari berpuasa, sehari tidak," sabda Nabi.

Shahih Bukhahi Muslim meriwayatkan kisah Abdullah bin Amr tentang puasa Nabi Daud dengan cara yang berbeda. Rasulullah bersabda, jika puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah ialah shalat Nabi Daud. Nabi Bani Israil itu tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Nabi Daud puasa sehari dan berbuka satu hari.

Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari pada waktu putranya sakit keras. Untuk memohon kesembuhan dari Allah bagi putranya itu, dia berpuasa sambil menutup diri dalam kamarnya dan terus-menerus menangis karena sedih. Pada hari ketujuh dari puasanya itu, putranya meninggal dunia. Setelah mengetahui itu, dia tidak meneruskan puasanya lagi.

Karena kesalehannya, Nabi Daud AS dikenal salah seorang utusan Allah yang mempunyai kelebihan dibandingkan rasul lainnya. Kelebihan Daud AS, di antaranya, bisa berbicara dan paham bahasa hewan (binatang). Begitu juga burung dan gunung tunduk pada kehendak Daud (atas izin Allah), mereka juga bertasbih bersama Daud (QS Saba: 10).

Selain kemampuan dan kelebihan tersebut, Nabi Daud juga diberikan anugerah oleh Allah berupa kemampuannya menundukkan besi (Saba: 10-11 dan al-Anbiya: 80). Besi-besi yang keras itu mampu dilunakkan Nabi Daud untuk membuat berbagai alat kebutuhan hidup serta besi itu dijadikan perisai (pakaian perang).

Sebagai rasul, Nabi Daud pun diberi kitab Zabur. Di dalam Alquran disebutkan, "Dan kami berikan Zabur kepada Daud." (QS an-Nisa: 163). Zabur adalah kitab yang sudah populer sebelum Alquran diturunkan. Menurut hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, kitab Zabur itu diturunkan pada Ramadhan, di dalamnya terdapat berbagai macam nasihat, hikmah, dan pelajaran.

Dikisahkan, ketika Nabi Daud membaca kitab Zabur, suaranya begitu indah, maka burung-burung berhenti di udara seraya ikut bertasbih, demikian juga dengan gunung-gunung yang senantiasa bertasbih bersama-sama dengan Daud pada pagi hari dan petang. ed:a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement