Selasa 24 Jun 2014 15:24 WIB

Survei: Elektabilitas Jokowi-JK Ungguli Prabowo-Hatta

Prabowo dan Jokowi bersalaman sebelum memulai debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6) malam WIB.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo dan Jokowi bersalaman sebelum memulai debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga survei Political Communication Institute (PolcoMM Institute) menyatakan elektabilitas pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) unggul tipis dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan survei tatap muka yang melibatkan 1.200 responden tersebar di 33 provinsi, diketahui bahwa 80 persen di antaranya mengetahui rekam jejak kedua pasangan. Tingginya pengetahuan masyarakat terhadap rekam jejak capres-cawapres berimbas kepada keinginan masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dalam Pilpres 2014, ujar peneliti senior Political Communication (Polcomm) Institute Afdhal Makkuraga Putra di Jakarta, Selasa.

"Sebanyak 89,7 persen responden sudah menentukan pilihannya pada 9 Juli 2014. Pasangan Prabowo-Hatta memiliki tingkat elektabilitas 43,3 persen dan Jokowi-JK sebesar 46,4 persen atau unggul tipis 3,1 persen suara," ujarnya.

Dia mengatakan responden pemilih pasangan Prabowo-Hatta mengharapkan Indonesia memiliki pemimpin tegas, berintegritas kuat, visioner, memiliki konsep serta kerangka kerja yang jelas, mampu membawa perubahan bagi Indonesia dan mengembalikan kedaulatan bangsa di kancah internasional.

Sementara responden pemilih Jokowi-JK menaruh harapan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin sederhana, merakyat, mengutamakan kerja, memiliki bukti dan kerja nyata, kreatif, inovatif serta mempresentasikan "wong cilik".

Survei yang dirilis PolcoMM juga menunjukkan bahwa responden laki-laki yang memilih Prabowo-Hatta sebanyak 22,4 persen dan perempuan 20,9 persen. Sedangkan untuk Jokowi-JK, laki-laki 23,9 persen dan perempuan 22,4 persen.

Afdhal mengatakan responden laki-laki lebih banyak menyoroti masalah peningkatan lapangan pekerjaan, perbaikan kondisi ekonomi secara nasional, meningkatnya kemakmuran, memiliki dedikasi tinggi, kompetensi serta karakter pasangan capres-cawapres cerdas, jujur merakyat.

Sementara responden perempuan menyoroti masalah murahnya harga sandang pangan, perhatian dengan rakyat kecil, pemerataan pembangunan sampai ke desa-desa, bijaksana dan bertanggung jawab. Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua calon pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement