Selasa 24 Jun 2014 15:00 WIB
kilas

Dewan Pers Minta Media Liput Pendapat Publik

Red:

SURABAYA -- Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta media cetak, media elektronik, dan media siber untuk mengarahkan peliputan soal pilpres ke publik. Media diminta menyuarakan pendapat umum tentang kandidat dan harapan mereka untuk kandidat dimaksud.

"Pers sudah memiliki prestasi bagus dalam Pemilu Legislatif pada 9 April yang lalu karena tidak ada satu pun pengaduan masuk ke Dewan Pers. Untuk itu, prestasi itu jangan sampai mundur," katanya di Surabaya, Senin (23/6).

Menurut Bagir, menjelang Pilpres 2014 sejumlah media memang bersifat berhadap-hadapan karena calon yang bersaing hanya dua pasangan. Sebab itulah, peliputan jangan diarahkan kepada capres atau tim sukses, tapi ke masyarakat.

Selain arah peliputan kepada publik, ia mengharapkan kalangan media massa juga jangan sampai masuk ke ranah konflik, isu-isu SARA (kampanye hitam), dan sebagainya. Menurutnya, konflik-konflik tersebut justru membuat demokrasi tidak terwujud. "Pers harus mengangkat program, profil, dan visi-misi dari kandidat yang ada, misalnya program energi, infrastruktur, pangan, dan sebagainya," kata mantan ketua Mahkamah Agung itu.

Bagir menambahkan, kalangan pers juga perlu hati-hati dalam dua critical point Pilpres 2014.

"Dua critical point dalam Pilpres 2014 yang 'head to head' adalah tahapan pemungutan suara dan perhitungan suara. Dalam tahap pemungutan itu perlu mewaspadai berbagai informasi yang tidak berimbang, sedangkan tahapan perhitungan suara perlu mewaspadai survei pesanan," katanya.

Terkait imbauan Ketua Dewan Pers Bagir Manan itu, anggota Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo mengharapkan pers tidak terjebak pada "jurnalisme kuda pacuan". "Jurnalisme pacuan kuda itu hanya mementingkan persaingan antarparpol, antarcalon, antartim sukses, dan semacamnya sehingga saling salip (saling mendahului) dengan menghalalkan segala cara, seperti kampanye hitam atau informasi tidak berimbang," kata Stanley.  antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement