Selasa 24 Jun 2014 14:42 WIB

Demi Pencitraan, Jokowi Dukung Palestina

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Jokowi ketika kampanye ke Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Jokowi untuk bangun pencitraan terus dilakukan. Pada saat debat capres beberapa waktu lalu, Jokowi berkoar - koar akan mendukung Palestina merdeka.

Dari dulu sejak zaman Soekarno sampai SBY pemerintah Indonesia mendukung Palestina. "Kenapa baru pernyataan Jokowi yang dianggap istimewa? Gak ada istimewanya,” kata pengamat politik luar negeri Forum Studi Politik Luar Negeri (FOSPOL), Iwan Rukmana, ketika dihubungi, Selasa (24/6).

Iwan ragu Jokowi benar-benar peduli pada negara Islam khususnya dan masyarakat Muslim pada umumnya. Pasalnya, apa yang dilakukan Jokowi beserta tim suksesnya menunjukkan antipati terhadap masyarakat Islam. Hal ini, ucapnya, bisa dilihat dari isu penghapusan kolom agama di KTP, penghapusan Perda syariah, sampai kasus Gallery of Rogue Wimar yang jelas menyakiti Umat Islam.

“Betul itu dengan keras mencoba diklarifikasi. Tapi sulit menghilangkan kesan itu karena datang dari tim sukses dan pendukung Jokowi sendiri,” tegas Iwan. Dengan mendukung Palestina ini diharapkan citra Jokowi dimata Umat Islam semakin baik.

Sayangnya, Iwan menilai, dengan pernyataannya itu, Jokowi secara tidak sadar telah mengerdilkan peranan politik luar negeri Indonesia selama ini. Terkesan, seolah-olah pemerintah dan rakyat Indonesia tak pernah bersuara soal penderitaan rakyat Palestina. “Mau mencitrakan diri peduli sama Palestina, peduli sama masyarakat Muslim, padahal dari dulu kita sudah peduli. Jokowi seperti ngomong dari atas langit, gak paham konteks,”

Pemberitaan mengenai dukungan Jokowi terhadap Palestina bahkan dinilainya berlebihan. "Sampai dilakukan pembajakan portal berita Antara. Ini kelewatan," papar Iwan.

Pemimpin redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Akhmad Kusaen menyatakan, berita dukungan rakyat Palestina terhadap Jokowi yang dimuat di portal www.antara-sulawesiselatan.com ternyata palsu. Ia mengaku, portal  tersebut telah diretas orang tak bertanggungjawab yang mengunggah berita seolah-olah mengutip siaran pers Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement