Selasa 24 Jun 2014 13:52 WIB
pasien cerdas

pasien cerdas- Kuku Mudah Patah

Red:

Tak ada jalan pintas untuk mendapatkan kuku yang sehat. Kesehatan dan keindahan kuku berawal dari kesehatan tubuh secara menyeluruh. Diet seimbang dengan sayur dan buah tentunya akan memengaruhi kondisi kuku seseorang.

Pertumbuhan kuku akan terhambat ketika kesehatan fisik dan asupan nutrisi seseorang sedang tidak baik. Sering kali, diet yang terlalu ketat menjadi pemicunya. Lambannya pertumbuhan kuku dapat membuat permukaan kuku tidak rata dan rapuh. "Penuhi kecukupan mineral, seperti zat besi dan zink, vitamin B, B12, dan C, serta protein," saran dr Eddy Karta SpKK.

Kondisi kuku setiap individu berbeda-beda. Keturunan, gaya hidup, kondisi kesehatan fisik, pola makan, keadaan kulit di sekitar kuku, serta kesehatan kuku itu sendiri menjadi faktor yang memengaruhi. "Agar kuku tak mudah patah, jangan sering menggigit kuku dan jangan terlalu sering merendamnya di dalam air," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin ini.

Sementara itu, agar kuku kaki terjaga kesehatannya, hindari penggunaan sepatu yang ujungnya terlalu sempit. Sepatu jenis ini dapat menekan kuku hingga melengkung. Dalam jangka panjang, kuku akan seterusnya berbentuk seperti itu.

Kuku yang sehat tidak selamanya harus bertekstur tebal. Ada beberapa penyakit yang justru membuat kuku menjadi lebih tebal, tapi rapuh. Selain kuku rapuh, kuku berwarna kuning juga terkadang sangat mengganggu penampilan. Kuku yang kuning dan kusam bisa dipicu banyak factor, misalnya, jamur, eksim, alergi terhadap bahan pembersih, seperti sabun, serta pemakaian air tanah yang kualitasnya buruk. Warna kuku yang tidak indah ini juga bisa berkaitan dengan penyakit yang sedang diderita, seperti diabetes, penyumbatan darah di lengan, dan gangguan paru-paru. Selain itu, konsumsi obat tertentu dan kebiasaan merokok juga bisa menjadi pemicunya.

Warna kuku bisa saja berubah. Salah satu penyebabnya ialah konsumsi berlebihan makanan yang mengandung pigmen, misalnya, wortel dan pepaya. Hal yang sama dapat terjadi akibat bersentuhan dengan bahan pewarna alami maupun buatan, seperti kunyit dan sepuhan. Perubahan warna kuku dapat pula menunjukkan adanya kelainan organ dalam, misalnya, penyakit hati. Pemakaian cat kuku (kuteks) tidak membuat warna kuku berubah kekuningan jika tidak digunakan terus menerus.

Eddy mengatakan, tidak semua keluhan kuku perlu ditangani dokter. Kebanyakan pasien datang jika sudah mengalami beberapa permasalahan kompleks, seperti infeksi jamur yang menyebabkan kuku rapuh dan berubah warna serta kelainan kulit di sekitar kuku yang menyebabkan kuku menjadi rusak dan kasar. Sebenarnya, kuku merupakan bagian tubuh yang tidak mudah terkena jamur, mengingat teksturnya yang keras. Tapi, ada beberapa kondisi yang memungkinkan tumbuh jamur di daerah tersebut, di antaranya, karena keadaan lembab.

Mengidentifikasi jamur kuku bukanlah pekerjaan yang mudah. Sering kali, orang tak menyadari serangan jamur kuku. Tidak seperti jamur di kulit yang langsung membuat penderita tidak nyaman (gatal), jamur di kuku tidak membuat gatal dan nyeri. Keberadaan jamur baru terdeteksi setelah kuku hancur dan kehilangan fungsinya sebagai pelindung jari. "Tapi, ada beberapa indikasi jamur kuku yang bisa diperhatikan, misalnya, warna kuku menjadi suram, adanya penebalan kuku, atau kuku terlepas dari tempatnya," kata Eddy.

Keluhan ringan, seperti lekukan-lekukan kuku dan bintik putih, umumnya tidak membuat masyarakat datang berobat. Kelainan ini cukup sering ditemukan. Bercak putih di permukaan kuku yang berbentuk seperti bulan sabit sebetulnya bukanlah kelainan, melainkan lunula yang merupakan bagian matriks kuku yang tampak di luar. Lunula hanya memberikan gambaran bentuk lempeng kuku setelah tumbuh sempurna. "Lunula yang sehat berwarna transparan," ujar Eddy.rep: qommarria rostanti ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement