Selasa 24 Jun 2014 08:07 WIB

Hashim: Hanya Fitnah Keji Sebut Prabowo Anti-Tionghoa

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Muhammad Hafil
Hashim Djojohadikusumo (kanan), Prabowo Subianto, Sumarjati Arjoso, dan Suhardi menghadiri diskusi publik Fraksi Partai Gerindra di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berbagai informasi dan tudingan-tudingan muncul menjelang Pemilu Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli mendatang. Kandidat yang maju dan tim pemenangannya sama-sama menyebut adanya kampanye hitam sebagai upaya untuk menjatuhkan.

Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto menjadi salah satu yang diklaim banyak mendapat 'serangan'. Pada Senin (23/6), adik Prabowo Hashim Djojohadikusumo menepis salah satu tudingan terhadap kakaknya. Tudingan itu terkait Prabowo yang disebut anti-Tionghoa. Hashim memberikan klarifikasi itu saat menerima deklarasi dukungan dari ibu-ibu srikandi Tionghoa.

"Ini pasti, saya yakin akan membesarkan hati Prabowo-Hatta, tapi terutama Pak Prabowo. Karena kita semua sudah tahu bahwa Pak Prabowo selama 16 tahun telah difitnah luar biasa secara keji bahwa beliau anti-Tionghoa, anti-Cina, telah mengakibatkan atau telah melakukan kerusuhan, membakar toko-toko, harta kekayaan Tionghoa di Jakarta (pada 1998)," kata Hashim.

Hashim menilai tudingan yang dialamatkan pada Prabowo tidak benar. Ia menyebut adanya tuduhan Prabowo membenci suatu ras merupakan kebohongan luar biasa. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu bahkan menyebut tudingan itu suatu kekonyolan. "Karena saya tahu persis Pak Prabowo dari dulu, sudah 20 tahun lebih, tiga dokter pribadinya dari keturunan Tionghoa," ujar dia.

Hingga saat ini tiga dokter itu masih melayani Prabowo sebagai pasien. Hashim menilai itu tidak akan terjadi apabila dokter itu percaya Prabowo mempunyai kebencian akan keturunan Tionghoa. Selain itu, Hashim juga menyebut sudah 16 tahun Prabowo mempunyai sekretaris pribadi yang merupakan keturunan Tionghoa. "Tidak mungkin mau melayani majikan kalau dia tahu majikannya benci rasnya," kata dia.

Keluarga besar Prabowo pun memiliki berbagai perbedaan. Hashim menyebut ada keturunan Tionghoa dalam keluarganya. Kemudian ada latar belakangan agama yang berbeda. Hashim pun beragama Kristen Protestan, sementara Prabowo seorang muslim. Almarhum ibunya pun beragama Kristen. Hashim mengatakan, Prabowo yang memakamkan ibunya. Menurut dia, tidak ada masalah selama ini. Sehingga ia menyebut orang yang memfitnah itu konyol.

Hashim pun menceritakan bagaimana Prabowo membantu Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Atambua yang terancam hukuman gantung di Malaysia. Meskipun berbeda agama, ia menyebut Prabowo tidak memedulikannya. Mantan Danjen Kopassus itu membiayai pengacara untuk bisa memberikan bantuan. "Prabowo tidak peduli suku apa, agama apa, ras apa, latar belakang apa," kata dia.

Namun Hashim mencoba mengerti akan adanya 'serangan' terhadap Prabowo. Sebagai manusia beriman, ia mengatakan, jalan memang penuh rintangan dan halangan. Ia pun berharap Prabowo dapat menghadapi semua tudingan yang datang dengan penuh keyakinan. "Kalau di Islam demikian. Kalau saya Kristen, saya belajar dari Tuhan begitu," ujar pengusaha ini.

Hanya Hashim mengingatkan bagi orang yang menebar fitnah terhadap Prabowo. Ia mengatakan, ajaran agama menyebut fitnah itu lebih keji dari membunuh. Ia mengatakan, orang yang beriman pasti mengetahui mengenai hal itu. "Maka pada orang-orang jahat, kami tahu itu siapa, tidak perlu kita sebut, kami tahu siapa yang fitnah-fitnah Prabowo, mereka akan hadapi Tuhan Yang Maha Kuasa di masa yang akan datang, saya percaya," kata dia.

Hashim menekankan Prabowo tidak anti akan keturunan atau agama apapun. Karena itu, ia memberikan apresiasi sangat besar pada ibu-ibu Tionghoa yang datang memberikan dukungan. Hashim menilai dukungan itu datang di saat yang tepat. "Datang pada saat Prabowo perlu kawan-kawan, Prabowo pasti tidak akan lupakan. Kita tahu siapa kawan yang sejati, kita tahu siapa kawan tulen pada saat kawan-kawan itu dibutuhkan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement