Selasa 24 Jun 2014 00:12 WIB

Anis Matta: Kemerdekaan Palestina Termasuk Perjanjian dengan Prabowo

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Erik Purnama Putra
Anis Matta
Foto: Twitter @anismatta
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto memang tidak menyebut sikap terkait Palestina dalam debat putaran tiga, Ahad (22/6). Namun Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Rajasa menegaskan keduanya mendukung kemerdekaan Palestina.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, langkah itu sudah masuk dalam visi misi Prabowo-Hatta. "Otomatis. Itu juga termasuk bagian dari perjanjian kita dengan Pak Prabowo," ujarnya selepas menghadiri acara pembekalan saksi di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (23/6).

Anis mengatakan, dukungan terhadap perjuangan Palestina bukan merupakan hal baru. Ia menyebut langkah itu sudah menjadi bagian kewajiban konstitusi Indonesia. "Kan itu ada. Membantu menghapuskan penjajahan di muka bumi, itu tugas konstitusi kita," ujar mantan wakil ketua DPR itu.

Pada pemerintahan Presiden Sukarno, Anis mengatakan, Indonesia membantu negara lain yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok untuk merdeka. Pada masa itu, menurut dia, ada Afrika Selatan dan Palestina yang belum meraih kemerdekaan. "Kita sudah mengetahui bahwa Afsel sudah selesai. Sekarang tinggal satu (Palestina). Berarti kita harus melanjutkan ini," katanya.

Anis mengatakan, membantu Palestina bukan hanya menjadi kewajiban konstitusi. Ia menilai, saat ini upaya membantu Palestina itu sudah menjadi salah satu agenda utama rakyat Indonesia. Karena itu, ia menyebut dukungan terhadap Palestina bukan merupakan hal baru. "Bukan, bukan. Pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga kan membantu terus."

Meskipun mendukung kemerdekaan Palestina, Anis belum memberikan penjelasan rinci mengenai langkah konkret pemerintah Indonesia ke depan apabila dipimpin Prabowo-Hatta. Ia mengatakan, langkah itu akan dibahas apabila pemerintahan sudah terbentuk. "Saya kira nanti setelah pemerintahan baru berdiri, baru bisa kita terapkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement