Senin 23 Jun 2014 01:30 WIB

Aljazair: Kami tidak Akan Menyerah

Pemain Timnas Aljazair, Sofiane Feghouli (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai menjebol gawang Belgia di laga Grup H Piala Dunia 2014 di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Selasa (17/6).
Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Pemain Timnas Aljazair, Sofiane Feghouli (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai menjebol gawang Belgia di laga Grup H Piala Dunia 2014 di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PORTO ALEGRE -- Timnas Aljazair menempati posisi buncit Grup H setelah menelan kekalahan 1-2 dari Belgia di laga perdana. Berstatus sebagai 'anak bawang', Aljazair pun diragukan bakal bisa lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 Brasil.

Namun, Aljazair pantang menyerah sebelum benar-benar tersingkir dari Brasil. Kemenangan menjadi harga mati bagi Aljazair saat menghadapi Korea Selatan di laga Grup H di Stadion Beira-Rio, Porto Alegre, Senin (23/6) dinihari WIB ini.

Bek tengah Aljazair, Rafik Halliche, menegaskan kesiapan rekan-rekannya untuk menaklukkan raksasa Asia, Korsel.

"Kami masih punya dua pertandingan untuk mengubah keadaan. Kami tidak akan menyerah," tegas Halliche seperti dikutip laman Sports Fan.

Aljazair optimistis dengan peluangnya meskipun mereka menyandang status sebagai 'anak bawang'. Kepercayaan diri itu bangkit karena mereka mampu menyulitkan Belgia pada laga perdana.

Walaupun ujung-ujungnya kalah dengan skor ketat 1-2, Aljazair cukup bangga karena setidaknya bisa menyulitkan Belgia dan memimpin melalui gol penalti Sofiane Feghouli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement