Rabu 18 Jun 2014 15:00 WIB

Pengembangan Bandara Semarang Dimulai

Red:

Warga Jawa Tengah (Jateng) akhirnya bisa tersenyum melihat masa depan pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani (BIAY), Semarang, Jawa tengah (Jateng). Pasalnya, pemerintah memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan BIAY.

Dalam peletakan batu pertama tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak putus-putusnya mengembangkan senyum. Beberapa waktu lalu, dia mengaku sempat dibuat kecewa melihat keberlanjutan pengembangan Bandara Ahmad Yani yang terus-terusan molor. "Dengan peletakan batu pertama ini, saya berharap, beberapa negara tetangga kita bisa langsung direct flight (ke Semarang) dan beberapa penerbangan antarkota besar di Indonesia," kata Ganjar saat memberi sambutan pada penandatanganan kesepakatan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) aset TNI AD sekaligus pelaksanaan groundbreaking pengembangan BIAY di Semarang, Selasa (17/8).

Pengembangan bandara kebanggaan warga Jateng ini diproyeksikan untuk mengurangi beban layanan penupang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Internasional Juanda, Surabaya, yang semakin padat. Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan mengatakan, BIAY Semarang ini sangat strategis, baik untuk kepentingan Jateng maupun nasional.

Bandara ini, tutur menteri, tak sekadar penting untuk mengembangkan layanan penerbangan domestik. Ke depan, juga telah disiapkan untuk dikembangkan menjadi bandara layanan penerbangan internasional. Sebab, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Juanda sudah semakin padat. "Karena itu, harus kita oper ke Jawa Tengah yang juga banyak memiliki banyak kepentingan," katanya. 

BIAY, jelas dia, merupakan salah satu dari 13 bandara yang dioperasionalkan dan dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara ini juga menjadi salah satu dari 15 bandara civil enclave airport (bandara sipil dalam kawasan militer) di Indonesia.

Seperti, Bandara Halim Perdanajusuma, Juanda, Adi Sucipto, Sultan Hasanuddin, dan sejumlah bandara lainnya.

Kian padatnya layanan penerbangan sipil dan kapasitas BIAY maka sudah seharusnya dilakukan pengembangan dan peningkatan kapasitas. "Sehingga, penumpang yang akan ke Indonesia tak harus lagi turun di Bandara Soeta atau Juanda, tapi juga bisa turun di Semarang melalui Bandara Ahmad Yani yang kapasitasnya telah dikembangkan," lanjut menhub.

Tingkat pergerakan lalu lintas penerbangan di BIAY Semarang mencapai 33 ribu penerbangan per tahun. Jumlah penumpang yang sebenarnya hanya berkapasitas 800 ribu kini mencapai 3,2 juta penumpang per tahun.Demikian pula kapasitas kargo di bandara ini, sudah mencapai lebih dari 10 juta ton.

Penandatanganan KSP tersebut dilakukan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo dengan Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo dan disaksikan Menhub EE Mangindaan, KSAD Jendral TNI Budiman, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, serta Gubernur Jateng.

rep:bowo pribadi ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement