Selasa 17 Jun 2014 12:00 WIB

Indonesia - Tunisia Bermitra

Red:

JAKARTA -- Kalangan pengusaha Indonesia dan Tunisia kini telah memiliki forum untuk mengembangkan jejaring dan kerja sama. Kerja sama itu diharapkan dapat mendorong peningkatan perdagangan dan investasi di kedua negara. 

Duta Besar RI untuk Tunisia Ronny P Yuliantoro menyampaikan, dengan keberadaan Tunisia-Indonesia Business Association (TIBA) diharapkan interaksi antara pengusaha Indonesia dan Tunisia dapat terjalin lebih intensif. Sehingga, dapat mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi di kedua negara.

Selain itu, interaksi yang meningkat diharapkan dapat pula mendorong peningkatan sektor terkait lainnya, termasuk pariwisata. Disebutkan pula kemungkinan penjajakan MedcoEnergi untuk melakukan investasi di sektor minyak dan gas bumi. Penjajakan investasi tersebut merupakan refleksi tanggapan positif terhadap Tunisia pascarevolusi 2011 yang saat ini dinilai sebagai tujuan investasi yang menarik.

Ronny mengatakan, Indonesia dan Tunisia sampai saat ini belum merupakan tujuan ekspor dan investasi utama satu sama lain. Komoditas ekspor Indonesia ke Tunisia terbatas pada sejumlah produk, antara lain, palm oil, pakaian, alas kaki, dan suku cadang. Sementara, komoditas ekspor Tunisia ke Indonesia hanya didominasi kurma.

Volume perdagangan kedua negara pada 2013 berkisar senilai lebih dari 100 juta dolar AS. Di samping itu, nilai investasi bilateral Indonesia-Tunisia saat ini belum memperlihatkan potensi riil kedua negara. Oleh karena itu, keberadaan TIBA diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tunisia.

Indonesia memang terus memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dengan sejumlah negara yang menjadi tujuan ekspor nontradisional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ekspor dan menyokong pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Selain dengan Tunisia, beberapa waktu lalu, RI juga meningkatkan hubungan dagang dengan Cile.

Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo menyatakan, selain sebagai negara tujuan ekspor nontradisional bagi Indonesia, Cile juga dapat dimanfatkan sebagai hub bagi negara negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan. "Terlebih, ada fasilitas zona perdagangan bebas di Iqueque, Cile," kata Iman.

Indonesia juga membidik kerja sama dengan pemerintah Pakistan. Hubungan dagang antara Pakistan dan Indonesia memiliki potensi besar untuk dilirik. Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Gatot Prasetyo Adji mengatakan, Pakistan merupakan pintu masuk perdagangan Indonesia ke kawasan Asia Selatan. rep:aldian wahyu ramadhan ed: fitria andayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement