Selasa 17 Jun 2014 11:16 WIB

BCA Indonesia Open 2014, Wayang Golek dan Raisa

Raisa
Foto: Antara//Indrianto Eko Suwarso
Raisa

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam pagelaran Indonesia Open 2014 ini, memang banyak hal yang baru. Ketua Pelaksana BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Anton Subowo mengatakan hal-hal baru dalam turnamen tahun ini karena adanya sponsor baru sehingga ada perubahan warna baru dan notasi baru yang dapat dilihat di Indonesia Open 2014 ini.

Sejak awal jumpa pers beberapa waktu lalu, para awak media memang sudah disosialisasikan adanya perubahan sponsor utama di Indonesia Open dari sebelumnya perusahaan rokok Djarum menjadi Bank Central Asia (BCA). Nama turnamen pun berubah dari sebelumnya Djarum Indonesia Open menjadi BCA Indonesia Open.

Dengan perubahan sponsor utama ini juga ikut merubah nama lambang Indonesia Open, dari sebelumnya Dio yang merupakan singkatan dari Djarum Indonesia Open menjadi Bio, singkatan dari BCA Indonesia Open. Warna yang mendominasi turnamen juga ikut berubah dari merah (warna dominan Djarum) menjadi biru.

Sosialisasi perubahan sponsor, warna hingga lambang Indonesia Open tahun ini juga dilakukan di berbagai kesempatan untuk mengenalkannya kepada masyarakat Indonesia. Salah satunya di acara car free day di Bunderan Hotel Indonesia.

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin (16/6) lalu, suasana di Istora Senayan sudah dibangun berbagai pernak-pernik Indonesia Open dengan sponsor baru dan warna baru. Seluruh stan yang berdiri, baik di sekitar Istora maupun yang berada di dalam Istora juga diwarnai dengan warna biru. Tak lupa memasang 'Bio' di stan-stan tersebut.

Masyarakat yang melihat latihan para pemain bulutangkis di Istora Senayan juga umumnya sudah mengetahui adanya perubahan sponsor, warna hingga nama lambang Indonesia Open tahun ini. "Iya sudah tahu, sudah terlihat juga banyak logo BCA. Sebenarnya sih sudah terbiasa melihat warna merah di Indonesia Open, tapi ternyata warna biru, matching (cocok) juga," kata Ranti yang menyaksikan latihan para pemain di Istora Senayan bersama teman-temannya.

Untuk membuka turnamen ini, seperti pada turnamen-turnamen sebelumnya, panitia juga mengadakan acara welcome dinner yang diadakan di Hotel Sultan Jakarta, Senin (16/6) malam. Jika pada tahun-tahun sebelumnya para pemain berkesempatan memakai batik dan belajar membatik, kali ini para pemain diperkenalkan dengan wayang golek yang merupakan salah satu kekayaan budaya di Indonesia.

Menurut Anton Subowo, acara ini juga sekaligus untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan tanah air kepada para pemain dari negara lain. "Mengenalkan kebudayaan tanah air tentu menjadi sebuah promosi yang bagus bagi Indonesia. Mereka juga akan sedikit lebih mengetahui begitu kayanya kebudayaan Indonesia," ujarnya.

Pengenalan wayang golek dalam acara welcome dinner ini dengan mewarnai wayang golek dalam ukuran mini. Terlihat ada tujuh orang yang sedang asyik mewarnai wayang golek, yaitu Liliyana Natsir, Sony Dwi Kuncoro, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan dari Indonesia, Carolina Marin dari Spanyol, Lind Thomsen dari Denmark dan Koch Jurgen dari Austria.

Ahsan sendiri hanya menemani Hendra yang sedang asyik melukis wayang goleknya. "Koh Hendra saja yang menghias wayang golek, saya bantu lewat doa saja," ucap Ahsan sambil tertawa. Hendra hanya tersenyum kecil melihat ulah pasangan gandanya itu.

Sedangkan tunggal putri asal Spanyol peringkat 11 dunia, Carolina Marin menuturkan ia sangat menyukai budaya dan tradisi di Indonesia. Ia juga sangat menantikan ingin bermain dan berprestasi di BCA Indonesia Open 2014 ini.

Ia mengakui baru pertama kali melihat wayang golek. Ia pun senang jika dapat menghias dan melikus wayang golek tersebut. "Saya senang bisa mencoba menghias wayang golek, ini bagus untuk mengenalkan budaya Indonesia," ujar Marin.

Hasil lukisan wayang golek yang juga didominasi warna biru ini pun dibawa ke atas panggung. Saat itu, artis cantik Raisa sedang membawakan lagu-lagunya dengan suaranya yang indah. Raisa juga memakai gaun berwarna biru, sesuai dengan warna BCA Indonesia Open 2014. Di antara para tamu, terlihat ada Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Sekretaris Jenderal Badminton World Federation, Thomas Lund.

Pembawa acara Steny Agustaf dan Nirina Zubir pun naik ke panggung usai Raisa membawakan lagu ketiganya. Steny dan Nirina meminta Raisa untuk memilih dua hasil lukisan wayang golek terbaik. Dengan malu-malu, Raisa menunjuk hasil karya pebulutangkis Lind Thomsen dari Denmark dan Koch Jurgen dari Austria.

Namun Steny dan Nirina tidak begitu saja untuk memberikan hadiah kepada dua pemain tersebut. Mereka meminta dua pemain ke atas panggung dan merayu Raisa dalam Bahasa Indonesia. Bukannya merayu, mereka diajarkan berbahasa Indonesia oleh Raisa.

Kelucuan terlihat saat dua orang pemain Eropa ini mengucapkan kata 'selamat malam' seperti 'selamat mamam' dan 'cium dong' seperti dengan logat Cina. Setelah diberi hadiah, Raisa menerunkan menyanyikan lagu-lagunya. Menutup penampilannya, Raisa menyanyikan lagu 'Happy' dari Pharrel William namun dengan sentuhan jazz. Semua orang yang hadir dalam acara pun ikut bernyanyi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement