Jumat 13 Jun 2014 14:54 WIB

Panglima: Masyarakat Tak Perlu Ragukan Netralitas TNI

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) bersama jajaran staf petinggi TNI memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi keamanan jelang pemilu di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (13/6).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) bersama jajaran staf petinggi TNI memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi keamanan jelang pemilu di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali menegaskan sikap militer pada pilpres 2014. Ia juga menyatakan, akan bekerja keras untuk menjaga netralitas itu.

"Masyarakat tak perlu ragu terkait netralitas TNI. Semua prajurit pada posisi siap untuk membantu polisi mengamankan pemilu," katanya di Jakarta Timur, Jumat (13/6).

Moeldoko menyatakan, mengumpulkan para kepala staf dan Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk mengevaluasi situasi saat ini. Dia juga telah menginstruksikan kepada Pangdam dan jajarannya untuk menata dan membantu pengamanan pilpres mendatang.

"Kesatuan komando hanya satu yakni ada di Panglima TNI. TNI tetap solid dan kalau terjadi sesuatu hanya ada satu yakni komando," kata Moeldoko.

Ia juga mengatakan, peristiwa yang berkaitan dengan kasus Babinsa sudah final. Sehingga tidak perlu diperpanjang lagi. Karena tidak ada Babinsa yang melanggar netralitas.

"Ada isu di Sumedang, semuanya omong kosong. Saya tidak suka dengan vonis yang dituduhkan ke Babinsa. Kalau tidak saya kerasin isu akan bertambah," katanya.

Moeldoko juga memerintahkan Babinsa dan Koramil untuk tetap melaksanakan tugas teritorial dengan baik. Namun, bila ada prajurit tidak melakukan tugasnya sesuai aturan maka akan dijatuhkan tindakan tegas.

"Makanya saya undang semua perwira tinggi untuk memberikan rasa aman kepada rakyat Indonesia. Pesta demokrasi harus berjalan gembira," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement