Jumat 13 Jun 2014 14:00 WIB

SMI Catatkan Obligasi Rp 1 Triliun

Red:

JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencatatkan obligasi I SMI 2014 senilai Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penerbitan obligasi ini dilakukan untuk memenuhi target komitmen pembiayaan tahun ini sebesar Rp 5,5 triliun.

Penerbitan obligasi merupakan aksi korporasi pertama perseroan selaku badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur. "Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi akan dipakai membiayai sejumlah proyek infrastruktur," kata Direktur Utama SMI Emma Sri Martini, Kamis (12/6).

Perseroan mengaku, obligasi yang diterbitkan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2,6 kali. Kupon yang ditetapkan untuk obligasi ini adalah sebesar 9,6 persen untuk tenor tiga tahun dan 10 persen untuk seri bertenor lima tahun.

Penetapan kupon tersebut lebih rendah dari batas tengah kupon indikatif yang ditawarkan SMI. Direktur Manajemen Risiko, Keuangan, dan Dukungan Kerja SMI Nasrizal Nazir mengatakan, kupon indikatif yang ditawarkan adalah 9,25 persen sampai 10 persen untuk seri bertenor tiga tahun dan 9,75 persen sampai 10,5 persen untuk seri bertenor lima tahun.

Tingginya kepercayaan investor terhadap surat utang yang diterbitkan SMI merupakan refleksi dari peringkat yang diberikan lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pefindo memberikan peringkat obligasi ini di AA+. "November tahun lalu, lembaga pemeringkat Fitch Ratings memberikan peringkat internasional BBB- dengan outlook stabil untuk SMI," kata Nasrizal.

PT Bank Mandiri Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam penerbitan obligasi SMI. Sementara, penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities.

Sekretaris Perusahaan Astried Swastika mengatakan, perseroan belum menentukan proyek apa saja yang akan dibiayai SMI dengan hasil obligasi ini. Penyaluran dana hasil obligasi akan sesuai dengan delapan sektor proyek yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK), seperti kelistrikan, air, dan proyek pendukung minyak dan gas (migas).

Sampai kuartal I 2014, perseroan sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 5 triliun untuk hampir 40 proyek infrastruktur. Astried menjelaskan, SMI tidak pernah membiayai 100 persen sebuah proyek infrastruktur. rep:friska yolandha ed: fitria andayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement