Rabu 11 Jun 2014 14:30 WIB

Kursi Presiden Komisi Eropa Diperebutkan

Red:

STOCKHOLM -- Posisi Presiden Komisi Eropa yang baru terus menjadi perdebatan hangat. Pertemuan mini para pemimpin Swedia, Jerman, Inggris, dan Belanda di dekat Stockholm pada Senin (9/6) turut membicarakan masalah kepemimpinan itu, selain pembicaraan terkait reformasi Eropa.

Mantan pemimpin Luksemburg, Jean Claude Juncker, diperkirakan menjadi calon kuat untuk menduduki posisi tersebut. Ia dijagokan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Sementara Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menolak Junckuer dan memilih untuk mencari kandidat lain. Cameron tak sendirian karena Swedia dan Belanda mendukungnya untuk menghentikan langkah Juncker.

Ia juga mengaku mendapat dukungan dari semua partai besar Inggris. Reuters melaporkan, Cameron telah berdiskusi dengan PM Italia Matteo Renzi dan PM Hungaria Viktor Orban melalui telepon untuk membahas masalah tersebut.

Cameron sangat menentang keinginan Juncker untuk memperkuat persatuan politik antara anggota Uni Eropa. Dia tak ingin Brussels mengintervensi lebih jauh negara-negara anggota.

Ia menggambarkan Juncker terlalu ingin menang sendiri. Ia menilainya sebagai "wajah lama tahun 1980-an" yang tak bisa memecahkan masalah lima tahun ke depan.

Cameron mendapat kekuatan lebih ketika partai oposisi, partai Buruh, mengatakan wakilnya di parlemen Eropa juga tidak akan memilih Juncker.

Saat ini, Juncker dikabarkan didukung oleh kelompok politik sayap kanan-tengah terbesar di Parlemen Eropa, Partai Rakyat Eropa (EPP).

Setibanya di Swedia, Cameron mengatakan para pemimpin negara Uni Eropa-lah yang seharusnya memilih Presiden Komisi Eropa, bukan parlemen.

PM Swedia Fredrik Reinfeldt juga menolak aturan baru yang menguatkan kekuasaan dan kewenangan di tangan parlemen tersebut. ''Kami tidak setuju dengan ide pencalonan orang terdepan dari beberapa partai yang berbeda di parlemen karena kami pikir hal itu akan merusak keseimbangan antar institusi,'' kata Reinfeldt dikutip BBC.

Ia menambahkan, perlu lebih banyak diskusi untuk menentukan peran komisi Eropa sebelum menentukan kandidat-kandidat.

Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menegaskan dukungannya terhadap Juncker, Selasa (10/6), dalam pertemuan mini di Swedia. “Saya senang menginginkan Juncker menduduki posisi tersebut. Meski itu bukan merupakan topik utama pembicaraan dua hari ini,” ujarnya.

Dalam hasil pemilihan parlemen Eropa bulan lalu, EPP memperoleh kursi terbanyak. Juncker yang merupakan anggota EPP telah menyatakan dirinya menerima mandat maju untuk posisi ketua komisi. Keputusan akhir akan dibuat oleh Dewan Eropa dengan sistem pemungutan suara. Keputusan ini diharapkan dicapai pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa yang digelar pada 26-27 Juni mendatang.

rep:lida puspaningtyas/reuters  ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement