Lima tahun sudah berlalu. Situasi yang terjadi di Desa Viking telah banyak berubah. Bila lima tahun lalu seluruh warga Desa Viking terkurung di Pulau Berk, kini kisahnya berbeda.
Berkat perjanjian damai yang diprakarsai Hiccup dan Toothless, para naga dengan masyarakat Desa Viking yang semula berseteru, sekarang bersatu. Kini, semua warga di desa tersebut dapat berkelana bebas dengan mengendarai naga dari Northern Hemisphere.
Perdamaian tersebut sekaligus menciptakan budaya baru di tengah-tengah mereka. Tapi, hal ini justru semakin membuat Hiccup ingin melakukan perjalanan untuk mendapatkan petualangan yang lebih seru lagi. Hiccup mengajak Toothless untuk terbang menjelajahi pulau lebih jauh lagi dari biasanya. Dalam perjalanan, keduanya menemukan sebuah gua es yang merupakan surga bagi para naga.
Rasa ingin tahu yang besar menyeret Hiccup dan Toothless untuk masuk ke dalam gua tersebut dan menjelajahinya. Akan tetapi, keduanya justru mendapatkan masalah dan terseret ke dalam pertempuran dengan naga pemburu bernama Drago Bludvist. Naga pemburu tersebut memiliki rencana mengumpulkan semua naga dari seluruh penjuru dunia dan akan membentuk sekelompok tentara naga.
Drago Bludvist yang mempunyai karakter antagonis diam-diam ingin mengambil alih dunia dan membinasakan manusia. Konflik semakin meruncing ketika Hiccup harus memilih untuk menyelamatkan warga desa dan seluruh manusia atau bertempur melawan para naga yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Hiccup dewasa
Kombinasi antara kisah si naga unik dan jenaka serta cerita petualangan yang seru mampu mengantarkan film How To Train Your Dragon (2010) meraih sukses dengan menempati posisi box office dunia dan masuk dalam nominasi Best Animated Feature dan Best Original Score di Academy Award.
Dan, setelah melewati proses cukup panjang, sutradara Dean DeBlois telah siap meluncurkan film sekuel How To Train Your Dragon 2 pada 13 Juni mendatang. Sutradara asal Kanada tersebut memang dikenal selalu menciptakan tokoh-tokoh animasi dengan karakter yang unik. Salah satu yang terkenal, yakni Lilo and Stitch. DeBlois mengakui, jeda panjang dari film pertama disebabkan ia harus mengubah karakter tokoh utama, yakni Hiccup yang sudah berubah menjadi seorang laki-laki dewasa. Selain itu, plot cerita How To Train Your Dragon 2 ini lebih kompleks dan Hiccup harus melewati sejumlah konflik dalam petualangan bersama sang naga yang bernama Toothless.
Film yang diambil dari buku trilogi karya Cressida Cowell ini dibuat dalam format 3D, sehingga penonton dapat merasakan petualangan terbang bersama naga secara nyata. Pengisi suara dalam How To Train Your Dragon 2 masih sama seperti film sebelumnya dengan melibatkan sejumlah aktris dan aktor seperti Gerard Butler, Jay Baruchel, America Ferrera, dan Craig Ferguson.
Namun, di film sekuel kali ini sang sutradara mengajak Cate Blanchett untuk mengisi suara tokoh Valka yang merupakan ibu dari Hiccup.
Selain itu, ada tawaran yang tidak kalah menarik dari cerita naga kocak itu. Film How To Train Your Dragon 2 merupakan film animasi DreamWorks pertama yang menggunakan teknologi scalable multi-core processing. Teknologi ini memudahkan seniman gambar dan sutradara untuk melihat hasil pengolahan animasi dengan waktu yang cepat dan ditampilkan dalam satu waktu.
Teknologi ini disebut sebagai sebuah revolusi dalam pembuatan film animasi. Tak hanya itu, film berdurasi 102 menit tersebut juga menggunakan software tata cahaya yang baru, sehingga membuat gambar lebih hidup dan detail. Boleh jadi, gara-gara teknologi ini juga si naga jenaka dan Hiccup akan kembali bercokol di puncak box office.
rep:rizky jaramaya ed: endah hapsari
Ikuti Whatsapp Channel Republika
