Senin 09 Jun 2014 20:50 WIB

Jepang Adaptasi Gaya Italia

Pemain Timnas Jepang melakukan selebrasi usai menjebol gawang tim lawan.
Foto: Reuters/Scott Audette
Pemain Timnas Jepang melakukan selebrasi usai menjebol gawang tim lawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Dua tahun kampanye kualifikasi, Jepang, mencatat kemajuan dari pertandingan ke pertandingan di bawah asuhan Alberto Zaccheroni yang melatihnya usai penampilan impresif Jepang pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Mulanya Jepang baru berjuang beradaptasi dengan gaya Italia di bawah sang pelatih sehingga harus kalah dari Uzbekistan dan Korea Utara sebelum mereka lolos ke putaran final Piala Dunia keempat kalinya.

Proses transisi akhirnya berhasil mereka lalui. Di bawah inspirasi Keisuke Honda, Shinji Kagawa, dan Shinji Okazaki, Jepang mulai mencengkeram jatah putaran final Piala Dunia.

Dua kemenangan mengesankan dari Oman (3-0) dan Yordania (6-0) mengantarkan Samurai Biru menjadi pemuncak grup dan meskipun mereka ditahan Australia 1-1, kekalahan Oman dan Iraq mengantar tim asuhan Zaccheroni lolos dari kualifikasi.

Kekalahan mengejutkan 1-2 dari Yordania menunda selebrasi lolos ke putaran final Piala Dunia, namun mereka bangkit untuk menahan seri Australia 1-1 guna memastikan lolos kelima kalinya ke putaran final Piala Dunia 2014.

Mereka gagal memenuhi harapan pada debut Piala Dunia pertamanya setelah tiga kekalahan di fase grup. Namun, pada Piala Dunia 2002 Korea/Jepang, mereka membuat sejarah setelah menjadi juara grup yang juga dihuni Rusia, Belgia, dan Tunisia, untuk maju ke putaran kedua.

Mereka kemudian disingkirkan Turki yang menempati peringkat tiga oleh satu gol saja. Jepang terpuruk lagi pada Piala Dunia 2006 di Jerman setelah hanya mengemas satu poin dari tiga pertandingan fase grupnya.

Mereka membayar ketidaksuksesan di Jerman itu pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dengan lolos ke putaran kedua menyingkirkan Denmark dan Kamerun. Mereka hampir menumbangkan Paraguay pada babak 16 besar namun tersingkir lewat adu penalti setelah sampai babak tambahan bermain 0-0.

Setelah tampil cemerlang pada Piala Dunia terakhir dan Piala Asia belum lama ini, gelandang Keisuke Honda dengan cepat merengkuh tempatnya sebagai pemimpin baru skuad. Dia mengisisi tempat yang ditinggalkan Hidetoshi Nakata dan Shunsuke Nakamura.

Ujung tombak serangan adalah Shinji Kagawa dan Shinji Okazaki yang menjadi pencetak gol di zona dengan masing-masing tiga. Mendamping Honda di tengah adalah spesialis set-piece Yasuhito Endo, sedangkan bek Atsuto Uchida adalah pemain kunci di sektor belakang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement