Sabtu 07 Jun 2014 16:17 WIB

Cerita Pedagang Jengkol dan Hatta di Pasar Cibitung

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Hazliansyah
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, CIBITUNG -- Kejadian menarik terhampar tatkala calon wakil presiden yang diusung Koalisi Merah Putih, Hatta Rajasa, menyambangi Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (7/6). 

Sebagaimana blusukannya di Pasar Tambun, masih di Kabupaten Bekasi, Hatta mengunjungi lapak pedagang dan membeli produk-produk yang dijual. 

Berdasarkan pantauan Republika, Hatta membeli sejumlah bumbu dapur seperti lengkuas, cabai merah, cabai rawit, kunyit dan tomat.  Besarannya bervariasi antara 1 kg sampai 10 kg. Untuk membayarnya, Hatta merogoh Rp 100 ribu dari koceknya setiap bertransaksi. Tanpa meminta kembalian. Umumnya barang-barang itu dibawa oleh para staf tim pemenangan untuk kemudian dimasukkan ke dalam bus yang membawa Hatta.

Selain lapak pedagang bumbu dapur, pasangan calon presiden Prabowo Subianto ini juga mengunjungi lapak pedagang jengkol. Ditanya awak media apakah dirinya menyukai jengkol? Hatta menjawab spontan, "Doyan!," ujar Hatta sembari tersenyum. 

Menurut mantan menteri koordinator bidang perekonomian ini, jengkol lebih nikmat apabila diolah menjadi rendang. 

Namun berbeda dari lapak-lapak sebelumnya, Hatta tidak membeli jengkol. Bu Mimin, pedagang jengkol, menyebut Hatta hanya menanyakan harga sayuran tersebut yang dihargai Rp 40 ribu per kg. "Ora beli.  Cuma nanya harga," ujar Bu Mimin dengan logat Jawa yang kental saat ditanya wartawan. 

Selepas mengunjungi lapak pedagang jengkol, Hatta menutup kunjungan di pasar terbesar Cibitung itu dengan membeli jeruk nipis. Tak kurang dari 10 kg jeruk seharga Rp 7 ribu per kg diborong Hatta. 

Menurut Hatta, jeruk itu nantinya akan diperas dan diminum di pagi hari. "Mari beli jeruk lokal," ujar Hatta berpesan sambil disambut koor setuju oleh para pedagang dan pengunjung yang mengerubutinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement