Rabu 04 Jun 2014 07:10 WIB

Anis Matta: Dihina dan Difitnah, Prabowo Cinta Indonesia

Anis Matta dan anak jalanan di Kalimantan Selatan (Twitter @anismatta)
Foto: Twitter @anismatta
Anis Matta dan anak jalanan di Kalimantan Selatan (Twitter @anismatta)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKS Anis Matta membuat seri kultwit khusus tentang perjalanan karier Prabowo Subianto. Menurut Anis, lebih baik dibuka saja sejarah 16 tahun lalu dengan melihat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) kepada panglima ABRI Jenderal Wiranto.

Rekomendasi itu mengatakan bahwa Prabowo salah menafsirkan perintah BKO (bawah kendali operasi) dan telah mengakui kesalahannya. Dalam wawancara, kata dia, Ketua DKP Jenderal Subagyo mengatakan, Prabowo mengakui kesalahan analisis perintah itu dan siap mempertanggung jawabkan.

"Tanggung jawab tsb tidak berharga murah.. Diberhentikan dr TNI adlh harga termahal kedua, setelah nyawa, bagi sikap keprajuritan," katanya lewat akun Twitter, @anismatta.

Meski diberhentikan sebagai panglima Kostrad, ia mengapresiasi sikap Prabowo tidak menyalahkan orang lain, tidak atasannya, tidak juga bawahannya. Yang membuatnya kagum, mantan danjen Kopassus itu juga tidak menyebut dirinya korban. "Harga yang mahal itu dia pikul sendiri," kata mantan wakil ketua DPR itu.

Anis memaknai itu sebagai keterpanggilan untuk bertindak atas dasar cinta Tanah Air. Dan, ketika dinilai salah, Prabowo sudah membayarnya dengan mahal. "Sikap tdk menyalahkan siapa2 tampak dr Prabowo yg tetap pamit kpd Pangab (wkt itu) Wiranto ketika akan pergi ke luar negeri," kata mantan sekjen PKS itu.

Dia melanjutkan, lebih baik dibaca lagi wawancara dengan Subagyo dan Agum Gumelar seputar pristiwa DKP. Di situ terlihat, Prabowo menjalankan tugasnya sebagai prajurit profesional, tapi salah menganalisis perintah.

"Kesalahan, apalagi di militer, tentu ada sanksinya.. Dan Prabowo telah mendapatkan sanksi.. Pasti menyakitkan.. Tapi itu dijalaninya.."

Anis perlu menyampaikan bahwa Prabowo sudah move on dari peristiwa yang menyakitkan itu. "Prabowo tetap mencintai Indonesia.. Negeri yg pemerintahnya pernah menganggap dia salah, hingga menerima hinaan dan fitnah.."

Anis menegaskan, Prabowo tetap kembali, ikut turun tangan memperbaiki Indonesia. Tidak kabur dan sembunyi. "Inilah yg sy sebut sbg kepribadian yg kuat.. Contoh patriotisme dlm konteks tertentu.. Right or wrong is my country."

Dia menambahkan, "Apa namanya, kalau bkn cinta, ketika setelah disakiti seseorang ttp kembali?? Bahkan berpayah2 utk ikut memperbaiki.."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement