Senin 02 Jun 2014 23:54 WIB

David Cameron Tetap Dukung Rusia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2018

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
David Cameron
Foto: Reuters/Chris Radburn
David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan dia sampai saat ini tidak setuju jika dunia mengucilkan Rusia dengan mengganti posisi negara tersebut sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Hal ini terkait dengan aneksasi Rusia atas Crimea yang memicu beragam reaksi dari dunia internasional.

"Terkait dengan masa depan Piala Dunia 2018, secara umum kita harus mencoba memisahkan urusan olah raga dengan politik. Kita harus menggunakannya sebagai aturan," ujar Cameron, dilansir dari the Guardian, Senin (2/6).

Setelah meletusnya insiden di Crimea, Rusia diproyeksikan akan menghadapi sejumlah masalah saat mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Sejauh ini, Rusia sudah menyeleksi 11 kota yang akan menjadi lokasi pertandingan.

Tak hanya Rusia, Qatar juga akan menghadapi problem yang sama dengan Rusia ketika negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pasalnya, Qatar mendapatkan kritik internasional mengenai perlakuan mereka terhadap buruh migran yang kebanyakan bekerja dalam pembangunan infrastruktur pertandingan. Skandal korupsi juga tercium dalam persiapan turnamen sepak bola dunia ini.

Cameron mengatakan Inggris akan terbuka untuk menjadi negara kedua yang siap menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 jika sekiranya benar skandal korupsi di Qatar benar-benar terjadi. Meski demikian, dia menilai Qatar harus diberikan waktu dan jalan untuk memverifikasi semuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement