REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Abdul Kadir Karding memastikan dukungan purnawirawan TNI  terhadap Jokowi-JK tidak akan mempengaruhi netralitas TNI. Ini karena para purnawirawan sudah tidak lagi memiliki otoritas di institusi TNI.

"Mereka tidak lagi berdinas sebagai TNI aktif," kata Karding saat dihubungi wartawan, Rabu (28/5).

Jokowi-JK tidak ingin TNI ikut campur dalam kontestasi pemilu presiden 2014. Menurut Karding TNI mesti menjadi alat negara yang netral dalam politik. "Bukan berpihak kepada masing-masing capres cawapres," ujarnya.

\Ketua DPP PKB ini mengakui dukungan purnawirawan TNI bisa memberi tambahan elektoral bagi Jokowi-JK. Ini karena para purnawirawan memiliki jaringan kuat dan memahami taktik strategi di lapangan. "Semua itu diperlukan untuk penguatan kerja-kerja di lapangan," ujarnya.

Selain itu para purnawirawan masih memiliki pengaruh besar di kalangan TNI yang sudah nonaktif. "Patron di TNI itukan mengikuti apa yang diperintahkan senior," katanya.

Karding menolak dukungan purnawirawan TNI kepada Jokowi-JK dianggap sebagai bentuk keinginan TNI kembali ke dunia politik. Menurut Karding, purnawirawan sebagai warga sipil juga memiliki hak menentukan pilihan politik.

Dukungan purnawirawan TNI terhadap Jokowi-JK menguatkan PKB keyakinan PKB bahwa Jokowi-JK adalah pasangan terbaik. Karding mengatakan idealnya dukungan dari para purnawiran yang pernah punya pengaruh di institusi TNI diberikan kepada Pak Prabowo. "Tapi ini diberikan kepada Pak Jokowi. Artinya ada sesuatu yang patut dipertanyakan dari Pak Prabowo," katanya.

Kemarin malam Selasa (27/5) 170 jendral purnawirawan TNI. Para purnawiraran TNI yang tergabung dalam Pondok Bangsa mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi. Deklarasi dilakukan di kediaman Rahmawati Soekarnoputri, Jalan Iskandarsyah II, Jakarta Selatan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika