Kamis 22 May 2014 16:30 WIB

Pusri Miliki Delapan Kapal Angkutan Pupuk

Red:

oleh:Maspri Aries -- lPALEMBANG -- Pembangunan atau pembuatan kapal angkutan pupuk yang dipesan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) telah selesai. Kapal jenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) yang dibuat perusahaan galangan kapal nasional di Batam, saat ini melakukan uji coba pelayaran di laut.

Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zain Ismed mengatakan, pembuatan kapal angkutan pupuk yang dibuat PT Anggrek Hitam di Batam, kini telah selesai. "Kapal tersebut sekarang tengah melakukan sea trial atau uji coba pelayaran di laut sebelum kapal tersebut berlayar ke Palembang,” katanya di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Rabu (21/5).

Menurut Zain, trial sea dilakukan setelah sebelumnya kapal yang diberi nama Pusri Indonesia I di-launching di galangan kapal PT Anggrek Hitam di kawasan Nongsa, Batam, 17 April 2014.

Pembangunan kapal dilakukan PT Anggrek Hitam sejak Desember 2012. Pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 16 bulan yang dimulai dengan penandatangan kontrak pada 20 Desember 2012. Pembangunannya dimulai pada 22 Desember 2012 dan launching pada 21 April 2014.

Zain menjelaskan, pembangunan kapal baru Pusri Indonesia I merupakan upaya BUMN pupuk tersebut untuk mempertahankan daya saing perusahaan, khususnya dalam pendistribusian pupuk urea ke seluruh wilayah pemasarannya.

Kapal jenis SPUB memiliki kapasitas muat 8.500 ton dengan spesifikasi panjang keseluruhan 134 meter, lebar 26,6 meter, tinggi 11,0 meter, draft (air) maksimum 4,2 meter, draft (air laut) maksimum 5,5 meter. Biaya kapal angkutan pupuk tipe SPUB pertama yang dibuat di Indonesia ini adalah sebesar Rp 114 miliar.

Pembangunan kapal Pusri Indonesia I karena usia kapal milik Pusri sudah tua. Di samping, pendangkalan Sungai Musi. Akibatnya, kata dia, operasional kapal untuk distribusi pupuk tidak optimal.

Menurut dia, seharusnya kapal mengangkut pupuk 8.500 ton, tapi karena alur sungai yang dangkal, hanya bisa mengangkut 6.500 ton. "Ini berdampak pada tingginya biaya ton angkutan kapal,” ujar dia.

Dipilihnya jenis atau desain kapal SPUB, menurut Zain, kapal jenis ini memang dirancang dengan desain yang dapat mengakomodasi draft atau kedalaman air sungai yang rendah dan mampu mendistribusikan muatan urea curah dengan  kapasitas yang lebih besar.

Saat ini, Pusri memiliki tujuh unit kapal angkutan pupuk urea curah milik dan satu unit kapal angkutan amonia curah. Sebelum KM PUSRI INDONESIA I diluncurkan, perusahaan BUMN itu memiliki tujuh kapal angkut pupuk urea curah serta satu unit kapal amonia curah. ed: zaky al hamzah

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737597
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement