Kamis 22 May 2014 16:30 WIB

Daerah Sukses Jaga Inflasi

Red:

oleh:Satya Festiani/Esthi Maharani -- Inflasi menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

JAKARTA — Sejumlah daerah dinilai berhasil mengendalilkan inflasi pada tahun lalu. Pemerintah bertekad untuk terus menjaga tingkat inflasi untuk menjaga kestabilan ekonomi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan, daerah-daerah yang memiliki kinerja tim pengendalian inflasi daerah (TPID) provinsi terbaik pada 2013, yakni Sumatra Selatan (Sumsel), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta Kalimantan Tengah (Kalteng). Sumsel mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai berhasil mengarahkan ekspektasi inflasi melalui komunikasi.

Sedangkan, DIY dinilai berhasil menyinergikan kebijakan untuk mengatasi inflasi musiman. Adapun Kalteng mampu mengendalikan inflasi dengan membuat pasar penyeimbang. “Sementara, TPID kota terbaik diberikan kepada Padang, Kabupaten Jember, serta Pontianak,” ujarnya, Selasa (21/5).

Padang dinilai dapat memberikan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Selain itu, Jember dapat menggunakan sinergi TPID, produsen. dan retailer, serta Pontianak dapat menguatkan cadangan pangan daerah. Pemerintah juga memberikan penghargaan kepada daerah yang memiliki TPID berprestasi namun masih belum menjadi sampel penghitungan inflasi indeks harga konsumen (IHK).

Daerah yang mendapatkannya, yaitu Tebing Tinggi, Malang, dan Sinjai. “Daerah lainnya diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam mewujudkan stabilitas harga serta mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional,” katanya.

Inflasi tahun lalu berada pada angka 8,3 persen. Agus mengatakan, inflasi tahun 2013 sebenarnya diprediksikan akan mencapai di atas 10 persen karena adanya tantangan global dan domestik. Namun, inflasi dapat ditekan. Agus mengatakan, 233 TPID telah melakukan upaya konkret untuk mengendalikan inflasi di daerahnya.

Ia menyebutkan, upaya yang dilakukan TPID, di antaranya subsidi ongkos angkut di Jawa Timur, peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan di Kupang, pengendalian biaya pendidikan di Balikpapan, pengendalian harga di tingkat petani resi gudang di Cirebon, konversi bahan bakar gas di Gorontalo, dan program komunikasi intensif di Sumatera. “Serta, berbagai program strategis yang dilakukan di daerah lain,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, subsidi ongkos angkut dapat menstabilkan harga. Jenis produk yang ongkos angkutnya disubsidi ada empat jenis, yaitu gula, terigu, minyak goreng, dan beras.

Jawa Timur juga melarang masuknya barang impor produk pertanian ketika musim panen. Selain itu, melarang impor sapi karena wilayah tersebut menghasilkan sapi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, inflasi yang naik tajam dan tidak stabil pergerakannya merupakan musuh ekonomi. Inflasi dianggapnya menjadi salah satu penghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah,kata SBY, telah bersusah payah untuk meningkatkan daya beli, gaji pegawai, dan upah buruh. Tetapi, jika harga ikut-ikutan dan terus melambung, usaha tersebut menjadi tidak ada artinya.

ed: fitria andayani

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737607
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement