Selasa 20 May 2014 23:15 WIB

Studi: Individu Cenderung Memilih Pasangan Ber-DNA Sama

Tes DNA
Foto: AP
Tes DNA

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Manusia lebih mungkin menikahi orang yang memiliki DNA serupa. Hal itu diungkap satu studi yang dipublikasikan Jurnal "Proceedings of the National Academy of Sciences", Selasa (20/5).

Disebutkan studi tersebut, peran DNA juga mungkin memainkan peran dengan apa yang disebut kecenderungan dalam perkawinan. Kecenderungan yang dimaksud diluar faktor lain seperti agama, usia,  penghasilan, bentuk tubuh dan pendidikan. Yang menjadi masalah, kata studi tersebut, kesamaan genetika antar pasangan kurang dipahami dengan baik.

Para peneliti dari University of Colorado Boulder mempelajari genom 825 pasangan kulit putih Amerikan non-Hispanik. Mereka meneliti secara khusus 1,7 juta polimorfisme nukleotida-tunggal, tempat di dalam DNA mereka yang dikenal biasanya berbeda di kalangan manusia, pada genom setiap orang.

Para peneliti tersebut mendapati ada lebih sedikit perbedaan pada DNA antara orang yang menikah dibandingkan dengan antara dua orang yang dipilih secara acak. Mereka juga membandingkan kuatnya kesamaan genetika antara orang yang menikah dengan kuatnya fenomena manusia yang dipelajari dengan lebih baik dengan perkawinan pendidikan yang sama, yang dikenal sebagai perkawinan pergaulan pendidikan.

Para peneliti itu mendapati pilihan bagi pasangan yang sama secara genetika, yang dikenal sebagai perkawinan pergaulan genetika, merupakan sepertiga kekuatan pada perkawinan pergaulan pendidikan.

"Temuan ini dapat memiliki dampak bagi model statistik yang sekarang digunakan oleh ilmuwan untuk memahami perbedaan genetika antara populasi manusia sebab model semacam itu seringkali berisi pengertian perkawinan acak," kata para peneliti tersebut di dalam satu pernyataan.

"Studi itu juga membentuk dasar bagi penelitian masa depan yang dapat meneliti apakah hasil serupa ditemukan antara orang yang menikah dari ras lain, apakah orang juga memilih teman yang memiliki gen yang sama, dan apakah ada contoh orang memilih pasangan yang DNA mereka sebenarnya jauh berbeda daripada orang dengan DNA lebih serupa," tambah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement