Rabu 14 May 2014 17:21 WIB

Ini Tujuan Demokrat Wacanakan Sultan Jadi Capres Alternatif

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana pengusungan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden alternatif oleh Partai Demokrat dinilai hanya untuk memecah konsentrasi pemilih khususnya di Jawa. Sebab, Sultan merupakan representasi pemimpin Jawa yang sangat dihormati.

"Secara geopolitik Sultan kan sangat dihormati di masyarakat Jawa. Sehingga pasti akan memecah konsentrasi pemilih," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto kepada ROL, Rabu (14/5).

Tetapi, menurut dia, peluang Partai Demokrat untuk mengusung Sri Sultan bisa saja terwujud. Sebab, Sri Sultan sendiri notabene kader senior Partai Golkar dan sampai saat ini Golkar masih terus berkomunikasi secara intensif dengan Demokrat.

Jika keduanya sepakat berkoalisi, kata dia, bisa saja mereka mengusung Sri Sultan. Terlebih keduanya juga belum menentukan apakah berlabuh ke poros Jokowi atau Prabowo. "Hari ini Ical (sapaan Aburizal Bakrie) juga bertemu sama SBY," ujarnya.

Gun Gun mengatakan, apa yang dikatakan Ical bahwa ia siap bekerjasama dengan Jokowi juga tidak bisa diartikan koalisi. Menurutnya, Partai Golkar merupakan partai lama yang sangat piawai dalam posisi acak seperti sekarang.

Golkar dianggap hanya bluffing terkait strategi komunikasi politik mereka. Mereka, kata dia, sangat berpengalaman dalam manajemen isu. "Terlalu prematur mengatakan Golkar berkoalisi dengan PDIP," ujarnya.

Ical, kata dia, juga pernah mengatakan hal yang sama saat bertemu Prabowo. Bahkan, sekarang juga melakukan pertemuan dengan SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement