Rabu 14 May 2014 13:27 WIB

Alasan Demokrat Ajukan Sri Sultan Sebagai Capres Alternatif

Rep: mas alamil huda/ Red: Muhammad Hafil
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengakui rendahnya elektabilitas capres peserta konvensi membuat Partai Demokrat berpikir realistis. Nama Sri Sultan Hamengku Buwono X diajukan untuk menjadi capres alternatif di tengah kebuntuan yang terjadi.

Meskipun bukan kader Partai Demokrat, kata dia, Sri Sultan merupakan orang yang sangat dihormati dan bisa diterima oleh semua kalangan. Apalagi, dari survei yang dilakukan internal di Partai Demokrat, elektabilitas Sri Sultan mampu bersaing dengan capres yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto maupun Jokowi yang diusung PDIP.

"Kalau peserta konvensi (Partai Demokrat) saya rasa cukup jadi cawapres saja," katanya kepada Republika, Rabu (14/5).

Dikatakan Ramadhan, sebagai tokoh senior bangsa dan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan merupakan figur yang sangat disegani oleh semua pihak. Selain itu, Sri Sultan juga bisa diterima oleh semua kalangan dan diyakini mampu menarik minat pemilih. "Sebagai tawaran, opsi ini menarik sekali," kata Wakil Ketu Komisi I DPR RI ini.

Seperti diketahui, untuk bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden, Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda Demokrat akan berkoalisi dengan siapa.

Ditanya terkait hal tersebut, Ramadhan menjawab dengan diplomatis. Menurutnya, hingga saat ini peta koalisi belum bisa dipastikan. Sebab, kata dia, apa yang terjadi akhir-akhir ini baru merupakan komunikasi politik.

Dia mencontohkan, dukungan dari Partai Golkar kepada Jokowi juga belum ada deklarasi secara resmi. "Belum ada akad, ijab qabul. Artinya belum ada perkawinan. Belum ada janur kuning yang melengkung. Semua masih cair," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, semua keputusan Partai Demokrat terkait capres baru akan diputuskan pada saat Rapimnas Partai Demokrat pada 18 Mei mendatang. Semua keputusan di Partai Demokrat akan diputuskan oleh Masjelis Tinggi Partai Demokrat yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono.

Hari ini SBY juga dijadwalkan akan bertemu Aburizal 'Ical' Bakrie di istana kepresidenan. Seperti diketahui,  sampai saat ini Sri Sultan merupakan kader dari Partai Golkar. Apakah SBY dan Ical akan membicarakan kemungkinan untuk mengusung Sri Sultan bersama-sama?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement