Rabu 14 May 2014 12:37 WIB

Soal Pencapresan Sri Sultan, Demokrat Belum Ijab Kabul

Rep: C30/ Red: Julkifli Marbun
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat melirik figur dari luar partai untuk menjadi calon presiden (capres) mereka. Kebuntuan yang terjadi di internal partai membuat Demokrat berpikir realistis untuk mengusung capres alternatif. Terlebih, elektabilitas peserta konvensi belum ada yang menandingi dua capres terkuat yakni Jokowi dan Prabowo.

Nama Sri Sultan Hamengkubuwono digadang-gadang akan dijadikan capres alternatif dari Partai Demokrat. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan, elektabilitas Sri Sultan mampu bersaing dengan kedua capres tekuat saat ini. Sri Sultan juga merupakan sosok yang dinilai mampu dalam merangkul semua pihak dalam memimpin bangsa.

Dia menjelaskan, sebagai tokoh senior bangsa dan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan merupakan figur yang sangat dihormati. Selain itu, Sri Sultan juga bisa diterima oleh semua kalangan dan diyakini mampu menarik minat pemilih. "Sebagai tawaran, opsi ini menarik sekali," katanya kepada Republika, Rabu (14/5).

Dia mengklaim, dari survey internal yang dilakukan, elektabilitas Sri Sultan mendekati elektabilitas capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, kata dia, jika Sri Sultan dipasangkan dengan Gita Wiryawan maka elektabilitasnya hanya terpaut 4 persen dari Prabowo.

Ditanya terkait dengan siapa Partai Demokrat akan berkoalisi untuk mengusung Sri Sultan, Wakil Ketua Komisi I DPR itu hanya menjawab diplomatis. Menurutnya, hingga saat ini peta koalisi belum bisa dipastikan. Sebab, kata dia, apa yang terjadi akhir-akhir ini baru merupakan komunikasi politik.

Dia mencontohkan, dukungan dari Partai Golkar kepada Jokowi juga belum ada deklarasi secara resmi. "Belum ada akad, ijab qabul. Artinya belum ada perkawinan. Belum ada janur kuning yang melengkung. Semua masih cair," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, semua keputusan Partai Demokrat terkait capres baru akan diputuskan pada saat Rapimnas Partai Demokrat pada 18 Mei mendatang. Semua keputusan di Partai Demokrat akan diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement