Rabu 14 May 2014 07:02 WIB

Jangan Terlalu Banyak Gunakan Sabun Antibakteri (3-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Sabun batangan (ilustrasi).
Foto: wkp.maluke.com
Sabun batangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua pasti selalu menyediakan sabun antibakteri di rumah. Khususnya sabun untuk pembunuh kuman tangan. Anak-anak biasanya diajarkan untuk langsung pergi ke wastafel dan mencuci tangan sebelum melakukan apapun.

Sabun antibakteri memang bermanfaat membunuh bakteri. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa terlalu banyak menggunakan sabun antibakteri akan memberikan efek samping baru yang tak diinginkan. 

Apa saja itu? Berikut pemaparannya dilansir dari Easy Good Health, Senin (12/5).

3. Sebaiknya gunakan sabun biasa

Ketua Komite Penasihat Food and Drug Administration (FDA), Alistair Wood mengatakan bahwa sabun biasa atau sabun konvensional sebetulnya sudah mampu membunuh pertumbuhan kuman dengan risiko lanjutan yang lebih kecil ketimbang sabun antibakteri. Sebaliknya, sabun antibakteri lebih mungkin menyebabkan masalah bila digunakan dalam jumlah berlebihan.

Sabun antibakteri sangat berguna dalam situasi tertentu, seperti di klinik rumah sakit dimana risiko infeksi sangat tinggi. Masalah mulai muncul ketika produsen waralaba sudah mulai memasarkan produk sabun khusus tersebut untuk masyarakat umum. 

Meskipun FDA telah mengeluarkan arahan kepada perusahaan dan meminta mereka untuk tidak melakukan hal tersebut, namun lorong-lorong di supermarket tetap saja menjualnya dan perubahan itu tak mungkin terjadi dalam waktu dekat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement