Rabu 07 May 2014 09:42 WIB

Caleg: Kembalikan Suara Saya!

Kotak Suara
Foto: Republika/Musiron
Kotak Suara

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Rapat pleno rekapitulasi suara KPUD Intan Jaya di tingkat provinsi di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura pada Rabu dini hari sekitar pukul 04.20 Wit diwarnai aksi protes.

Suasana pleno juga diwarnai aksi terobos masuk ke dalam ruang rapat oleh sejumlah oknum caleg yang merasa raihan suaranya dihilangkan.

Kontributor Antara di Kota Jayapura yang mengikuti jalannya rapat pleno tersebut sejak Selasa (6/5) malam hingga Rabu dini hari melaporkan, semula rapat pleno berjalan lancar, namun tiba-tiba ada sejumlah oknum caleg asal Kabupaten Intan Jaya menerobos masuk ruang rapat di salah satu hotel ternama itu sambil berteriak.

"Kembalikan suara saya. KPUD Intan Jaya telah menghilangkan suara sah saya," kata salah seorang caleg yang menerobos masuk.

Namun aksi sejumlah oknum caleg yang berlangsung kurang lebih satu menit itu, dapat segera diamankan oleh aparat kepolisian yang bersiaga. "KPUD Intan Jaya harus mempertanggungjawabkan suara yang hilang," kata salah seorang saksi, Tobias Kobogau.

Pimpinan sidang dari komisioner KPUD Papua, Musa Sombok langsung menghentikan rapat pleno KPUD Intan Jaya karena selain mendapat aksi protes dari para oknum caleg. "Rapat ini kami tutup dengan penuh keberatan," katanya.

Sejumlah saksi dari PAN, PKPI, HANURA, PKS, GOLKAR dan GERINDRA secara bergantian mengajukan keberatan dengan hasil suara yang diplenokan oleh KPUD Intan Jaya. "Partai Golkar juga keberatan dan akan ajukan pernyataan tertulis kepada Bawaslu Papua terkait pleno KPUD Intan Jaya," kata saksi partai Golkar, Isak Rumbarar.

Ketua Bawaslu Papua Roberth Horik yang juga ikut memantau jalannya rapat pleno menyampaikan pihaknya akan segera memproses ajuan keberatan para saksi partai terkait pleno KPUD Intan Jaya. "Semua laporan akan kami tindak lanjuti," katanya.

Sementara itu, rapat pleno tingkat Provinsi Papua kembali dilanjutkan dengan rekapitulasi suara dari KPUD Kepulauan Yapen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement