Selasa 06 May 2014 22:40 WIB

Ekspor Innova Turun, Fortuner Naik

Rep: Niken Paramita/ Red: Julkifli Marbun
Grand New Fortuner VNTurbo
Grand New Fortuner VNTurbo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara total volume ekspor kendaraan utuh (CBU) Toyota Indonesia di kuartal pertama 2014 meningkat sebesar enam persen. Catatan ekspor berhasil menyentuh angka 33.327 unit kendaraan dari sebelumnya 31.501 unit.

Sayangnya sering peningkatan ini, penjualan salah satu jagoan ekspor Toyota, Kijang Innova justru menurun. Meski begitu, Innova tetap memegang peranan sebagai model kedua terbesar dari volume ekspor Toyota di bawah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Sepanjang kuartal pertama 2014 catatan ekspor Innova sebanyak 3.843 unit.

Executive General Manager External Affairs Division Human Resources Division PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azzam mengungkapkan, kinerja ekspor Innova menurun karena dipicu melemahnya pasar domestik di Thailand. Akibatnya pengiriman Innova ke Thailand sebagai negara tujuan ekspor ikut menurun.

"Kijang ke Thailand tahun ini menurun tapi dibalas dengan kenaikan Fortuner," katanya di Jakarta, Selasa (6/5).

Penurunan Innova juga tidak menghalangi niat Toyota untuk meningkatkan target volume ekspor tahun ini sebesar 30 persen. Atau naik menjadi 152 ribu unit hingga akhir 2014.

Ditahun depan, Bob menjelaskan, potensi ekspor akan mengalami persaingan yang cukup keras. Pasalnya di negara-negara berkembang (emerging country) meningkatkan kapasitas produksinya masing-masing untuk mengamit pasar domestik masing-masing.

"Tapi sekarang ekonominya lagi melemah, setiap negara mencari negara tujuan ekspornya yang membuat persaingan ketat," kata Bob.

Di Thailand misalnya, kata Bob, produksi otomotifnya nasionalnya sekitar 2,3 juta unit. Diambil pasar lokal sekitar 1,2 juta unit, sisanya yang cukup besar untuk keperluan ekspor.

"Di dalam negeri kita menghadapi kenaikan listrik, gaji buruh dan biaya logistik. Kalau nggak pintar-pintar menghadapi efisiensi takutnya kita kehilangan daya saing," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement