REPUBLIKA.CO.ID, Kebiasaan Anda merawat kuku di salon ternyata bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Penelitian yang dilakukan Georgia Regents University’s Medical College of Georgia memaparkan risiko itu seperti dilansir dari laman Shape.
Peneliti mengukur kadar sinar UVA dan UVB yang dipancarkan dari 17 alat pengering kuku yang berlampu. Hasil yang mereka temukan, pertama, setiap mesin pengering memiliki kadar mengeringkan kuku yang berbeda-beda. Beberapa hanya mengeluarkan sedikit sorotan dan beberapa lagi mengeluarkan sorotan lampu yang tinggi.
Tapi, diantara mesin yang mengeluarkan sinar UVA dan UVB terbanyak, dibutuhkan hanya 24 sesi mengeringkan kuku untuk memicu terjadinya kanker kulit yang membahayakan. ''Sinar UVB menembus lapisan teratas kulit dan bisa menyebabkan Anda terbakar. Sedang UVA menembus lebih dalam dan menyebabkan kerusakan sel yang bisa mengarah ke kanker kulit,'' papar peneliti Lyndsay Shipp MD.
Mayoritas energi dari sinar matahari, alat penggelap kulit tubuh, dan sinar mesin pengering kuku adalah tipe UVA.
Ini bukanlah studi pertama yang melihat lebih dekat lampu pengering kuku. Pada 2009, studi dilakukan untuk mengetahui hubungan kunjungan rutin ke salon kuku dengan kasus kanker kulit non-meloma di tangan perempuan.
Studi lainnya, dilakukan di 2012, menghitung dibutuhkan kurang lebih 40 ribu sesi mengeringkan kuku untuk menyebabkan munculnya sinar yang merusak kulit. Peneliti saat itu pun mengatakan menggunakan alat pengering kuku bukan masalah besar.
''Di masa lalu, studi hanya menggunakan satu alat, mengukur sinar, dan menciptkan model matematika untuk memprediksi risiko teori,'' kata Shipp. Sedangkan studi yang dilakukannya melihat berapa banyak sinar UV yang didapatkan dari berbagai model yang beragam.
Shipp menambahkan, ia namun tidak akan meminta orang untuk tidak merawat kukunya di salon. Tetapi, jika perawatan dilakukan beberapa kali per bulan ia mengakui ada risiko yang lebih tinggi.
Sebelum pergi merawat kuku, coba balurkan tangan dengan tabir surya terlebih dulu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
