Senin 14 Apr 2014 05:16 WIB

Sebab-Sebab Putusnya Pertemanan (2-habis)

Rep: Meiliani Fauziah / Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Wikihow
Ilustrasi

5. Mengajukan pertanyaan untuk membenarkan argumentasi Anda

Ngobrol menjadi hal yang menyenangkan ketika dua orang bisa saling membuka wawasan. Namun jika Anda tidak pernah menerima argumentasi orang lain, mengobrol bisa jadi bencana untuk lawan bicara.

6.  "Kamu tahu saya?"

Sekalipun Anda seorang superstar mahaterkenal, sebaiknya simpan hasrat untuk bertanya hal seperti ini. Mereka akan lebih menghargai Anda.

7. Tahu sikon

Mereka mengerti Anda humoris, mereka paham Anda hanya ingin menghibur. Tapi sebaiknya mereka perlu tahu kalau Anda juga bisa diajak serius. Jika Anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan hal ini, misalnya tertawa keras di pemakaman, maka siap-siap saja kehilangan teman.

8. Mengolok-olok orang lain

Sebagian orang suka mengolok-olok dirinya untuk mencairkan suasana. Misalnya, berkata mereka gendut dan baik-baik saja dengan itu. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk orang lain. Tidak ada orang yang senang diolok-olok dalam bentuk apa pun kecuali oleh dirinya sendiri. Jadi kalau anda tipe tukang "nyela", olok-oloklah diri Anda sendiri agar yang lain tak sakit hati.

9.  Merendah untuk meroket

Kalau memang berniat pamer, lebih baik lakukan dengan cara elegan. Berpura-pura merendah lama-lama akan membuat teman-teman Anda kesal. Jika memang yang Anda punya atau lakukan itu betul-betul keren, percaya saja bahwa teman-teman Anda akan menghargainya.

10. Memaksakan opini

Berbagi informasi berbeda dengan memaksakan opini, sekalipun Anda seorang ahli. Untuk hal seperti ini,lebih baik agar Anda hanya beropini ketika ada yang bertanya. Agar orang lain tidak gerah dengan pendapat-pendapat Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement