Jumat 11 Apr 2014 20:37 WIB

Sosiolog: Demokrat Butuh Capres Alternatif

Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Nasional (Unas), Nia Elvina MSi, menilai bahwa Partai Demokrat harus mencari alternatif calon presiden baru yang inovatif.

"Mengambil pilihan kandidat presiden yang di luar konvensi merupakan alternatif yang sangat mumpuni," katanya di Jakarta, Jumat.

Memberikan ulasan mengenai capres dari Partai Demokrat, ia melihat sangat menarik membahas tentang kandidat presiden yang akan menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah Pemilu Legislatif pada 9 April 2014.

Secara sosiologis, kata dia, capres alternatif itu yang disebut dengan "capres yang mempunyai kapital sosial tinggi".

"Dengan begitu, untuk meraih kepercayaan masyarakat Indonesia merupakan suatu langkah yang mudah bagi Partai Demokrat," katanya.

Jika alternatif capres tetap dari dalam, menurut Sekretaris Program Sosiologi Unas itu, dari semua kader Partai Demokrat, yang paling mumpuni dan memenuhi kriteria tersebut, yakni Gubernur Jatim Soekarwo, yang sering disebut oleh SBY sebagai "Matahari Dari Timur".

Soekarwo merupakan kader dari Partai Demokrat yang berprestasi dan mempunyai sifat yang luwes sehingga elektabilitasnya mampu menyaingi kandidat presiden dari partai lain dan mempunyai pengalaman empiris yang kuat yang mampu memimpin dan mensejahterakan masyarakatnya.

Pasca-Pemilu Legislatif, kata dia, koalisi akan menjadi isu yang hangat di kalangan para elite partai untuk memajukan kandidat presiden mereka.

"Dan saya kira yang tidak kalah menariknya adalah kandidat yang akan diajukan oleh Partai Demokrat," katanya. Ia memperkirakan bahwa SBY sangat hati-hati dalam menentukan kandidat presidennya dengan melakukan koalisi dengan berbagai partai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement