Rabu 09 Apr 2014 16:18 WIB

Banyaknya Peran Polisi Dalam UN Bikin Siswa Cemas

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X  DPR RI dari Fraksi PAN  Nasrullah mengatakan,  penjagaan yang ketat dari pihak kepolisian untuk mengamankan soal-soal UN baik dari kejadian yang tak diinginkan maupun kebocoran soal memang bagus. Namun pemerintah juga harus memikirkan efek psikologis siswa yang akan melaksanakan UN jika terlalu banyak melihat peran kepolisian.

"Setiap tahun kami selalu meninjau pelaksanaan UN  mulai dari  pendistribusian dari percetakan hingga pembagian ke sekolah-sekolah, penjagaan dari  polisi sangat  ketat. Sekolah-sekolah juga  dijaga secara  berlebihan sehingga membuat suasana pelaksanaan UN menjadi tegang dan siswa merasa cemas," kata Nasrullah di Jakarta, Rabu, (9/4).

Padahal, ujar Nasrullah, seharusnya siswa secara psikologis santai dan rileks sehingga bisa konsentrasi mengerjakan soal-soal tanpa merasa tegang. "Harusnya kalau sudah di sekolah penjagaan UN dipercayakan saja kepada guru dan penjaga, tidak usah melibatkan kepolisian agar tidak menambah ketegangan suasana," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Nasrullah, penjagaan UN oleh guru dan  penjaga sudah cukup. "Tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan agar  siswa tidak tertekan secara psikologis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement