Jumat 04 Apr 2014 16:06 WIB

Parpol Islam Disarankan 'Ndompleng' Jokowi

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parpol Islam disarankan mendukung pencapresan Joko Widodo. Dukungan tersebut diprediksi akan mendongkrak elektabilitas parpol Islam pada pileg.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Faisal Nurdin Idris, menilai Jokowi menjadi magnet yang dapat menarik simpati dan perhatian masyarakat luas. Ketika Parpol Islam mendukung pencapresannya, maka bisa jadi akan semakin mendongkrak elektabilitasnya. "Patut dicoba," imbuhnya, di Jakarta, Jumat (4/4).

Secara umum, Faisal menjelaskan dua basis massa parpol Islam. Pertama adalah ideologis. Mereka sangat mengedepankan ideologi dan kemaslahatan rakyat Indonesia dalam menentukan kebijakan politik. Mereka harus memahami alasan dibalik dukungan terhadap pencapresan Jokowi. Kedua adalah massa tidak tetap atau swing voter. Mereka ini pemilih yang belum menentukan sikap.

Ketika mereka tahu parpol Islam mendukung Jokowi, bisa jadi mereka mengalihkan dukungannya kepada parpol Islam. Faisal menyatakan akan lebih akurat bila parpol Islam melakukan survei internal. Bagaimana dukungan konstituen mereka jika parpol mendukung pencapresan Jokowi. "Ini saya kira akan lebih akurat," jelasnya.

Wasekjen PPP, Arwani Thomafi, menyatakan, dukungan terhadap pencapresan Jokowi belum bisa dilakukan. "Sebagai sebuah masukan tentu hal itu sah - sah saja. Semua partai tak terkecuali PPP, punya strategi tersendiri untuk memenangkan pemilu legislatif," jelasnya. Pihaknya saat ini lebih fokus memaksimalkan perolehan suara pada pileg. 

Peneliti lembaga riset politik Konsep Indonesia (Konsepindo), Budiman, menyatakan, kalau parpol Islam berani berkoalisi sebelum pileg, pasti berdampak luar biasa. Koalisi permanen yang dilakukan parpol Islam dengan PDIP akan mampu menciptakan sinergi positif. "ini menggambarkan bagaimana partai Islam bisa berdampingan dan bekerja sama dangan partai nasionalis," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement